1
1

Zurich Minta Pemerintah dan Industri Percepat Investasi untuk Cegah Risiko Bencana

Ilustrasi. | Foto: Zurich

Media Asuransi, GLOBAL – Zurich Insurance Group mendorong pemerintah, pelaku industri, dan komunitas global untuk segera berinvestasi dalam strategi pencegahan risiko bencana.

Dilansir dari Insurance Asia, Rabu, 7 Mei 2025, seruan ini muncul menyusul meningkatnya frekuensi dan dampak bencana alam seperti badai, banjir, dan kebakaran hutan yang menyebabkan kerugian ekonomi sebesar US$2 triliun dalam satu dekade terakhir.

|Baca juga: Komisaris Independen Woori Finance (BPFI) Mengundurkan Diri

|Baca juga: KB Bank (BBKP) Ditinggal 2 Direksi Sekaligus, Karena Alasan Apa?

Dalam laporan berjudul ‘Climate Risks: Strategies for Building Resilience in a More Volatile World‘ Zurich menilai peran industri asuransi dalam mendukung pemulihan dan ketahanan belum sejalan dengan skala kerugian yang terus meningkat.

Laporan tersebut juga menyebutkan perubahan iklim jangka panjang seperti kenaikan suhu, permukaan laut, dan pola curah hujan turut memperparah kejadian ekstrem.

CEO EMEA dan Bank Distribution Zurich Alison Martin menyebutkan industri asuransi dapat mendukung ketahanan melalui manajemen risiko serta penyediaan modal untuk investasi infrastruktur. Namun, ia menekankan perlunya aksi kolektif dari seluruh pihak secara segera.

Zurich merinci tiga rekomendasi utama dalam laporan tersebut. Pertama, perlunya investasi pada pencegahan risiko seperti penguatan standar bangunan, perencanaan kota yang lebih baik, serta strategi nasional berbasis riset ilmiah dan data.

|Baca juga: ASEAN+3 Berkomitmen Memperkuat Kerja Sama Kawasan di Tengah Ketidakpastian Global

|Baca juga: Bos Bank Mandiri (BMRI) Terapkan Strategi Ini Hadapi Perang Dagang yang Kian Memanas

Kedua, meningkatkan akses dan keterjangkauan asuransi melalui kebijakan yang mendorong persaingan dan inovasi. Ketiga, pengembangan mekanisme berbagi risiko antara publik dan swasta, seperti skema pembiayaan campuran dan kolam reasuransi untuk memperluas cakupan perlindungan di wilayah berisiko tinggi.

Lebih lanjut, data dari Kamar Dagang Internasional menyebutkan, badai, banjir, dan kebakaran hutan telah menyebabkan kerugian ekonomi global mencapai sekitar US$2 triliun dalam 10 tahun terakhir.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PHK Kian Marak, BI Wanti-wanti Dampaknya ke Ekonomi dan Daya Beli RI
Next Post Dorong Budaya Kerja Inklusif, TASPEN Beri Edukasi Cegah Perundungan

Member Login

or