1
1

Arus Masuk Modal Asing Diperkirakan Berlanjut hingga Semester II/2023

Ilustrasi Investasi. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Arus masuk modal asing diperkirakan masih akan berlanjut hingga semester II/2023 seiring dengan kebijakan The Fed yang akan menghentikan kenaikan suku bunga acuannya pada semester I/2023.

Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – March’s FX reserves: Sufficient to maintain stability, ekonom Mirae Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, pada akhir bulan Maret lalu, cadangan devisa Indonesia kembali mencatat peningkatan selama lima bulan berturut-turut, kali ini sebesar US$4,9 miliar menjadi US$145,2 miliar.

Dia menjelaskan cadangan devisa bulan Maret merupakan level tertinggi dalam 16 bulan terakhir dan secara kumulatif, cadangan devisa Indonesia telah meningkat sebesar US$15,0 miliar dalam 5 bulan terakhir. “Kami percaya bahwa cadangan devisa yang kuat akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia, terutama rupiah, mengingat apresiasi terhadap USD dalam beberapa pekan terakhir,” katanya.

|Baca juga: Gubernur BI: Ada 3 Alasan Mengapa Investor Asing Mesti Berinvestasi di Indonesia

Rully memaparkan volatilitas pasar ekuitas dan obligasi AS telah menurun, menunjukkan bahwa persepsi risiko pasar telah membaik sejak munculnya gejolak perbankan AS yang terjadi pada pertengahan bulan lalu.

Dengan membaiknya persepsi risiko pasar, USD melanjutkan tren pelemahannya, dengan indeks USD diperdagangkan pada 102,4 (turun sebesar 0,1% mtd, atau 1,1% ytd) pada perdagangan kemarin. “Kami perkirakan USD akan terus melemah terhadap mata uang global lainnya dalam jangka menengah dan panjang karena The Fed mendekati akhir siklus pengetatan moneternya,” tuturnya.

Saat ini, Rully menerangkan kebijakan moneter BI difokuskan pada stabilitas, karena inflasi masih berada di atas target dalam 10 bulan terakhir. Menurutnya, rupiah telah menguat secara signifikan dalam beberapa minggu terakhir, diperdagangkan pada Rp14.884 terhadap USD (terapresiasi 0,7% mtd, atau 4,4% ytd) kemarin dan tetap menjadi salah satu mata uang berkinerja terbaik terhadap USD tahun ini, bersamaan dengan arus asing masuk di Indonesia secara cukup signifikan. “Kami percaya bahwa pada semester II/2023, arus modal masuk asing akan berlanjut seiring The Fed yang akan menghentikan kenaikan suku bunga kebijakannya pada semester I/2023,” jelasnya.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Premi Perusahaan Asuransi Umum di India Naik 16 Persen
Next Post MAPCLUB Bekerja Sama dengan Fuse Hadirkan Layanan Proteksi Asuransi Belanja Online

Member Login

or