Media Asuransi, JAKARTA – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023. Apresiasi itu lantaran mampu tumbuh di tengah situasi geopolitik dan ekonomi global yang berfluktuatif serta mendorong Pertamina senantiasa meningkatkan kinerja pada periode mendatang.
“Komisi VI mengapresiasi kinerja operasional dan keuangan PT Pertamina (Persero) pada 2023,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima, dikutip dari keterangan tertulis Pertamina, Jumat, 14 Juni 2024.
Komisi VI DPR RI, imbuh Aria Bima, juga mendorong Pertamina beserta seluruh subholding untuk memastikan ketersediaan, distribusi, serta keterjangkauan harga BBM dan gas, meningkatkan pengawasan dan mengevaluasi sistem distribusi BBM dan gas bersubsidi, termasuk optimalisasi digitalisasi dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.
Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan Pertamina terus tumbuh menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan energi nasional. “Ketahanan energi dinilai dari empat tolok ukur yakni availability, accessibility, affordability, dan acceptability,” ujar Wiko.
|Baca juga: Bank Mega Syariah Permudah Nasabah Berkurban via Produk Tabungan Rencana
Dalam menjalankan aspek availability, imbuh Wiko, Pertamina meningkatkan kontribusi minyak di sektor hulu yang saat ini telah mencapai 69 persen dari lifting minyak nasional dan gas mencapai 34 persen dari lifting gas nasional.
“Di sektor Hulu, Produksi hulu migas Pertamina 2023 juga tumbuh delapan persen menjadi 1.044 MBOEPD daripada 2022 sebesar 967 MBOEPD. Sedangkan di sektor hilir, produksi BBM Pertamina memenuhi 70 persen kebutuhan BBM nasional,” imbuh Wiko.
Pertamina juga terus menjalankan komitmen accessibility dan affordability. Accessibility adalah keterkoneksian sumber-sumber energi dengan konsumen, sedangkan affordability adalah keterjangkaun dari harga-harga energi yang disalurkan Pertamina kepada masyarakat.
|Baca juga: Rafli Gantikan Adjar Triadi sebagai Dirut Asuransi Bhakti Bhayangkara
Dalam menjalankan aspek acceptability yang didefinisikan sebagai energi yang berkelanjutan untuk mencapai NZE 2060, Pertamina memproduksi geothermal yang telah menghasilkan 1.877 MW atau setara 78 persen nasional. Pertamina juga telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 53 MWp.
Pada saat yang sama, Pertamina melakukan inovasi dengan memproduksi biofuel untuk setiap varian biodiesel, B35, HVO, Bioetanol E5, dan SAF2,4. “Dalam Aspek dekarbonisasi scope 1 dan 2, Pertamina berhasil mengurangi emisi sebesar 8,5 juta ton COe atau 34 persen emisi operasi,” pungkas Wiko.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News