1
1

Pertamina Bukukan Kinerja Mentereng di 2023, Berikut Rinciannya!

Gedung Pertamina. | Foto: Pertamina

Media Asuransi, JAKARTA – Usai restrukturisasi organisasi pembentukan holding dan subholding, kinerja PT Pertamina (Persero) sepanjang 2023 terus meningkat. Tantangan global, terutama penurunan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar, berhasil dilalui dengan baik melalui pengelolaan operasional yang semakin efisien serta optimalisasi manajemen keuangan.

|Baca: MRT Makin Diminati Sebagai Sarana Transportasi

“Sejak restrukturisasi organisasi, kinerja operasional seluruh lini bisnis, baik holding maupun subholding semakin solid dan andal,” ungkap Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam keterangan resminya, Rabu, 12 Juni 2024.

“Seiring pertumbuhan operasional, capaian keuangan meningkat berkat efisiensi, optimalisasi biaya, manajemen liabilitas, dan komitmen penyelesaian piutang pemerintah kepada Pertamina,” tambahnya.

Melalui subholding hulu, produksi minyak dan gas (migas) bertumbuh delapan persen dari 2022 sebesar 967,4 juta barel setara minyak per hari atau Million Barrel Oil per Day (MBOEPD) menjadi 1.044 MBOEPD pada 2023.

Produksi tersebut dialokasikan untuk kebutuhan energi nasional, di mana dari 24 persen blok dalam negeri yang dikelola Pertamina berkontribusi terhadap pasokan minyak dan gas nasional sebanyak 69 persen dan 34 persen. Pada 2023, Pertamina juga melakukan enam akuisisi blok, termasuk Blok Masela, Blok Bunga, dan Peri Mahakam.

Peningkatan

Dari subholding pengolahan dan petrokimia, produksi kilang meningkat dua persen dari 333 juta barel (BBL) di 2022 menjadi 341 juta BBL pada 2023. Program Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan telah mencapai 84 persen per akhir Desember 2023.

Sementara pada bisnis pemasaran dan niaga, melalui subholding commercial & trading, realisasi penjualan produk BBM dan non BBM meningkat, yakni dari 98 juta kiloliter (KL) di 2022 menjadi 100 juta KL di 2023.

Sedangkan subholding gas berhasil meningkatkan penjualan gas dari 327 ribu BBTU (billion british thermal unit) di 2022 menjadi 337 ribu BBTU di 2023. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan permintaan dari sektor industri, komersial dan rumah tangga.

“Sebagai lini bisnis yang berhubungan dengan konsumen, Pertamina terus mengoptimalkan pemanfaatan digitalisasi secara terintegrasi, mulai dari distribusi hingga layanan, sehingga proses bisnis sektor ini dapat menghasilkan efisiensi yang signifikan bagi Pertamina,” pungkas Nicke.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Deretan UUS Asuransi Jiwa yang Wajib Tingkatkan Skala Bisnis Sebelum Spin-Off
Next Post Penutupan Perdagangan: IHSG Kian Terpuruk, Rupiah Perkasa

Member Login

or