Media Asuransi, JAKARTA – Laporan Kredivo dan Katadata Insight Center 2024 menunjukkan 70,4 persen pengguna paylater berusia 18-35 tahun dengan laki-laki mendominasi 56,5 persen pengguna dan memimpin dalam jumlah serta nilai transaksi sepanjang 2023. Paylater kini identik dengan generasi muda yang memiliki gaya hidup digital.
|Baca juga: Rasio Modal Asuransi Asei Terjun Bebas, Ada Apa?
Selain itu, pengguna paylater didominasi oleh konsumen yang sudah menikah, yakni mencapai 52,9 persen. Pada 2023, kelompok ini menyumbang 55,2 persen dari total jumlah transaksi dan 53,8 persen dari total nilai transaksi paylater.
SVP Marketing & Communications Kredivo Indina Andamari menyatakan meskipun terdapat dominasi di beberapa segmen konsumen secara demografi, namun seperti laki-laki dan pengguna yang sudah menikah, paylater kini telah menjadi metode pembayaran yang semakin inklusif dan diterima oleh berbagai kalangan untuk berbagai kebutuhan.
|Baca juga: GOTO Gandeng Tencent untuk Tingkatkan Layanan Ekosistem Digital
|Baca juga: Bikin Bangga! 4 Bank Pelat Merah Ini Masuk Daftar Perusahaan Paling Terpercaya di Dunia
Menurutnya hal ini didukung oleh integrasi paylater yang sudah tersedia di banyak merchant, mulai dari F&B, groceries, gadget, hingga travel, sehingga semakin memudahkan akses masyarakat terhadap metode pembayaran yang fleksibel dan terjangkau.
“Ke depan, Kredivo optimistis paylater akan menjadi bagian penting dari kebiasaan belanja maupun pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama di tengah meningkatnya permintaan terhadap pengalaman berbelanja yang seamless,” jelas Indina, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 28 September 2024.
Lebih lanjut, selain didominasi oleh konsumen laki-laki dan kelompok sudah menikah, berikut beberapa temuan menarik dari Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024 berdasarkan demografis:
Rata-rata nilai transaksi laki-laki di rentang Rp350-400 ribu, sementara perempuan berkisar Rp300-350 ribu
Meskipun rata-rata nilai transaksi paylater laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, namun rata-rata nilai transaksi laki-laki dan perempuan konsisten meningkat dalam tiga tahun terakhir. Hal ini menunjukkan minat dan kepercayaan terhadap pembayaran paylater untuk produk bernilai lebih tinggi semakin meningkat.
Meski konsumen menikah mendominasi jumlah pengguna, namun konsumen lajang lakukan transaksi dengan nominal lebih besar
Pada 2023, sebanyak 52,9 persen pengguna paylater berasal dari kalangan konsumen yang sudah menikah. Menariknya, meskipun lebih banyak digunakan oleh konsumen yang sudah menikah, rata-rata nilai transaksi paylater justru lebih tinggi di kalangan konsumen lajang, yaitu sekitar Rp350-400 ribu, dibandingkan dengan konsumen yang sudah menikah yang rata-rata nilai transaksinya berada di kisaran Rp300-350 ribu. Hal ini mengindikasikan konsumen yang lajang lebih banyak mengandalkan paylater untuk membeli kebutuhan yang nominalnya lebih tinggi.
Makin banyak anak, konsumen makin banyak membeli produk dengan paylater
Pengguna yang belum memiliki anak membeli 38 produk dengan 11 transaksi per tahun. Sedangkan pengguna yang memiliki 1-2 anak membeli 48 produk dalam 13 transaksi, dan pengguna yang memiliki 3-5 anak membeli 53 produk dengan 13 transaksi. Peningkatan ini mencerminkan paylater makin diandalkan pengguna untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih tinggi.
Pengguna umur 26-35 tahun tetap menjadi kelompok dengan jumlah transaksi terbanyak, yaitu 44,6 persen, namun kontribusi generasi yang lebih tua meningkat konsisten setiap tahunnya
Meski masih didominasi kelompok umur 26-35 tahun dalam tiga tahun terakhir, namun proporsi pengguna paylater pada rentang usia 36-45 tahun meningkat konsisten dan menjadi kelompok umur yang membeli jumlah produk terbanyak selama setahun, yaitu rata-rata 56 produk. Hal ini sejalan dengan makin tingginya rata-rata pendapatan bulanan kelompok umur 36 tahun ke atas.
Baca juga: Hanya Tinggal Kenangan, Tupperware Kini Resmi Bangkrut Usai 7 Dekade Berjaya
Sejalan dengan semakin relevannya paylater dalam tren belanja masyarakat, Kredivo berkomitmen untuk memperluas layanannya ke berbagai merchant di berbagai sektor. Seiring masih rendahnya akses kredit di Indonesia, permintaan masyarakat akan layanan pembayaran yang dapat membantu mereka berbelanja kebutuhan tanpa khawatir akan cashflow makin meningkat.
|Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Produk Derivatif di Pasar Modal
“Dengan strategi yang kami terapkan, serta tren penggunaan paylater yang terus meningkat, Kredivo optimistis paylater tidak hanya menjadi alternatif pembayaran, tetapi juga akan menjadi pilihan utama pembayaran bagi masyarakat,” tutup Indina.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News