Media Asuransi, JAKARTA – S&P Global PMI Manufaktur mencatat kondisi sektor manufaktur Indonesia mengalami penurunan lebih lanjut pada Oktober 2024.
Perekonomian sektor manufaktur Indonesia mengalami penurunan marginal pada pengoperasian selama bulan Oktober. Output, permintaan baru dan ketenagakerjaan sedikit turun di tengah laporan penurunan kondisi pasar.
Penumpukan pekerjaan turun karena perusahaan mampu menyelesaikan pekerjaan, sedangkan stok barang jadi meningkat. Kepercayaan diri tentang perkiraan mendatang meski secara keseluruhan bertahan positif, turun ke posisi terendah dalam empat bulan.
Headline Purchasing Manager’s Index™ (PMI®) Manufaktur Indonesia dari S&P Global yang disesuaikan secara berkala masih di bawah tanda krusial tidak ada perubahan 50,0 selama empat bulan berturut-turut pada bulan Oktober, di angka 49,2. Angka ini tidak berubah sejak bulan September sehingga menunjukkan penurunan marginal pada kondisi pengoperasian.
|Baca juga: Waduh! Penurunan Kinerja Manufaktur Indonesia Berlanjut pada Agustus 2024
Output dan pesanan baru turun sedikit pada bulan Oktober, memperpanjang periode penurunan saat ini yang telah berlangsung setiap bulan selama empat bulan. Penurunan permintaan pasar dicatat oleh panelis, dengan kemampuan membeli di antara klien dilaporkan semakin turun. Hal ini biasa terjadi di pasar domestik maupun internasional, dengan ketidakpastian geopolitik menyebabkan penurunan delapan bulan berturut-turut (meski marginal) pada permintaan ekspor baru.
Kondisi bisnis yang lesu mendorong perusahaan mengurangi tingkat susunan staf di pabrik mereka rata-rata selama tiga kali dalam empat bulan terakhir. Meski ketenagakerjaan turun marginal, penumpukan pekerjaan turun selama lima bulan berturut-turut, dengan penurunan tercepat sejak bulan Januari 2021. Perusahaan mampu menyelesaikan pekerjaan mereka, sementara juga menunjukkan bahwa inventaris barang jadi naik tidak sengaja karena permintaan pasar turun selama empat bulan berturut-turut.
|Baca juga: Inflasi Oktober 2024 Sebesar 1,71%
Sementara itu, aktivitas pembelian terus turun, memperpanjang periode penurunan saat ini menjadi empat bulan. Penurunan terkini berkaitan dengan tren lemah pada permintaan baru dan produksi. Dengan permintaan input menurun, kinerja rata-rata vendor membaik pertama kali sejak bulan Mei (meski marginal). Ada bukti bahwa ketersediaan stok di pemasok dan waktu penyelesaian pesanan yang lebih cepat selama bulan Oktober.
Sementara itu, inflasi biaya turun pada bulan Oktober hingga posisi terendah sejak bulan Agustus 2023. Ketika harga naik, hal ini dikaitkan dengan kasus tantangan panen yang menyebabkan kenaikan harga beberapa bahan pangan. Tingkat inflasi secara keseluruhan masih besar dan mendorong perusahaan menaikkan biaya, meski hanya marginal dan pada laju di bawah rata-rata.
|Baca juga: PMI Manufaktur ASEAN Turun ke Posisi Terendah pada Agustus 2024
Terakhir, kepercayaan diri terhadap masa mendatang bertahan positif karena perusahaan berharap kondisi pasar stabil dan ketidakpastian geopolitik berkurang pada bulan-bulan mendatang. Namun demikian, kepercayaan diri turun sejak bulan September hingga ke posisi terendah dalam empat bulan dan di bawah rata-rata historis.
Paul Smith, Economics Director S&P Global Market Intelligence, mengatakan perekonomian manufaktur Indonesia terus menurun pada bulan Oktober, dengan produksi, permintaan baru, dan ketenagakerjaan turun marginal sejak bulan September. “Panelis sering mencatat bahwa aktivitas pasar kurang bergairah, yang dalam beberapa kasus berkaitan dengan ketidakpastian geopolitik yang menyebabkan klien waspada dan tidak bergerak,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 4 November 2024.
Menggambarkan kondisi pasar lambat, jelas dia, inflasi biaya perlahan menghilang dan tepat di bawah tren historis. “Perusahaan berharap bahwa kondisi pengoperasian akan membaik pada tahun mendatang dan berharap mendapatkan manfaat dari makroekonomi yang lebih stabil guna mendorong aktivitas bisnis pada bulan-bulan mendatang.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News