1
1

Bidik Dividen Rp170 Triliun per Tahun, Danantara Berencana Rombak Besar-besaran Bisnis 888 BUMN

Presiden Prabowo Subianto saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta. | Foto: Setkab

Media Asuransi, JAKARTA – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berencana untuk memberikan dividen sebesar Rp170 triliun per tahun dengan potensi pembiayaan mencapai Rp2.000 triliun. Hal tersebut diharapkan bisa memperkuat fondasi ekonomi Indonesia di masa mendatang.

Dividen ini nantinya akan digunakan untuk mendanai investasi hingga 10 kali lipat. Danantara juga bakal memainkan peran penting dalam pembiayaan proyek-proyek strategis nasional, termasuk sektor energi, logistik, teknologi, dan infrastruktur.

|Baca juga: OJK: Perbankan Tengah Memasuki Revolusi Teknologi yang Signifikan

|Baca juga: BI Komitmen Perkuat Fondasi Ekonomi RI Lewat Sinergi Kebijakan Moneter

Chief Operating Officer Danantara Dony Oskaria menyampaikan salah satu agenda utama Danantara adalah melakukan restrukturisasi besar-besaran terhadap portofolio BUMN. Dimulai dengan fundamental business review, Danantara tengah membangun matrix industri guna menyusun ulang posisi perusahaan dalam ekosistem bisnis nasional.

“Kita me-review keseluruhan daripada 888 BUMN kita. Ini task satu yang sudah kita lakukan, dan kita harap ini akan selesai di Oktober tahun ini,” tuturnya, di acara Outlook Ekonomi DPR, Selasa, 20 Mei 2025.

Lebih lanjut, Dony menekankan seluruh proses transformasi Danantara bebas dari intervensi politik, termasuk dalam penunjukan jajaran direksi dan dewan komisaris. Seluruh proses dilakukan berbasis profesionalisme termasuk melalui uji kelayakan dan asesmen menyeluruh.

|Baca juga: GoTo Tegaskan Komisi Gojek 20% Sesuai Aturan dan Dibutuhkan untuk Dukung Mitra

|Baca juga: Upaya Mendorong Peran Nyata Industri Asuransi dalam Program MBG

“Tidak ada titipan dari Presiden dalam penentuan pengurus Danantara. Semua profesional,” tegas Dony.

Investasi yang dijalankan juga mengedepankan asas keekonomian dan tidak bersifat penugasan politik. Semua rencana investasi harus memenuhi Expected Rate of Return (ERR) yang jelas, sejalan dengan prinsip komersial.

Dengan model baru ini, Danantara diyakini mampu menjadi pilar stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus menjawab tantangan eksternal seperti ketidakpastian global, capital outflow, dan risiko triple deficit.

|Baca juga: Program MBG Berisiko Bebani Anggaran, Pengamat Usul Libatkan Asuransi dan Swasta

|Baca juga: Saham Alamtri Resources (ADRO) Tiba-tiba Melesat, Ada Apa?

“Kalau kita punya kapasitas investasi Rp2.000 triliun maka negara ini punya alat untuk menghadapi gejolak global,” tutup Dony.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bahu Membahu Cegah Fraud
Next Post Meski Banyak Tantangan, Asuransi Kesehatan Tetap Prospektif

Member Login

or