1
1

Indonesia Komitmen Perkuat Peran Global Melalui Voluntary National Review 2025

Wakil Menteri PPN/Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard. | Foto: Kementerian PPN/Bappenas

Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas menegaskan komitmen dan kepemimpinannya di tingkat global pada High-Level Political Forum (HLPF) tentang pembangunan berkelanjutan.

Indonesia menyampaikan Voluntary National Review (VNR) keempat sebagai salah satu dari empat negara di dunia, yang secara konsisten melaporkan capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada 14–23 Juli 2025 di Markas Besar PBB, New York.

|Baca juga: OJK Bawa Kabar Buruk, Gejolak Israel-Iran Disebut Berpotensi Hantam Produk Unitlink!

|Baca juga: OJK Wanti-wanti Industri Asuransi soal Aktuaris, Ini Langkah Cegah Tenaga Ahli Kabur

HLPF 2025 merupakan forum utama PBB untuk meninjau kemajuan pencapaian SDGs. Forum ini mengangkat tema ‘Advancing Sustainable, Inclusive, Science- and Evidence-Based Solutions for the 2030 Agenda‘, yang menekankan pentingnya solusi inklusif dan berbasis sains dalam mempercepat pencapaian SDGs.

Sebagai salah satu dari 35 negara yang menyampaikan VNR tahun ini, Indonesia mempresentasikan capaian, tantangan, dan inovasi kebijakan dalam implementasi SDGs. Laporan ini menyoroti sejumlah capaian strategis.

Pada bidang kesehatan (SDG 3), terjadi penurunan signifikan rasio kematian ibu dan cakupan JKN yang telah mencapai 98,8 persen penduduk. Dalam kesetaraan gender (SDG 5), perempuan berhasil mengisi 22 persen kursi parlemen dan 35 persen posisi manajerial pada 2024.

Untuk pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8), pemulihan PDB per kapita usai pandemi didukung oleh perhatian besar pada UMKM dan pelatihan kerja. Di sektor ekosistem laut (SDG 14), kawasan lindung laut telah diperluas hingga 29,9 juta hektar. Sementara pada kemitraan global (SDG 17), Indonesia aktif berpartisipasi dalam 38 perjanjian dagang internasional.

Wakil Menteri PPN/Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan VNR 2025 bukan sekadar laporan melainkan deklarasi strategi atas komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan.

|Baca juga: Respons Putusan MK soal Pasal 251 KUHD, OJK Pantau Ketat Penyesuaian Polis Asuransi

|Baca juga: CUAP Bareng Prudential Meluncur, Tawarkan Penghasilan Tambahan bagi Gen Z hingga Ibu Rumah Tangga

“Dengan capaian 61,4 persen indikator SDGs nasional, Indonesia siap menjadi mercusuar pembangunan berkelanjutan di tingkat global,” Febrian, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 23 Juli 2025.

Laporan ini juga menyoroti keterlibatan luas pemangku kepentingan, integrasi data sosial ekonomi melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), serta audit SDGs oleh BPK untuk memastikan kebijakan yang tepat sasaran.

Di sisi lain, pemerintah memperkenalkan berbagai inisiatif inovatif, di antaranya pendirian SDG Center di 61 perguruan tinggi sebagai pusat koordinasi pembangunan berkelanjutan, pemanfaatan energi terbarukan di wilayah timur Indonesia untuk memperkuat kemandirian energi, serta pengembangan ekonomi biru.

“Indonesia tidak hanya fokus pada pencapaian nasional, tetapi juga aktif mendukung negara berkembang melalui kerja sama dan pembiayaan inovatif seperti blended finance dan obligasi SDGs,” tukasnya.

Meski capaian Indonesia signifikan, namun tantangan seperti kesenjangan sosial dan krisis pangan global tetap menjadi prioritas untuk diatasi melalui penguatan kemandirian pangan, energi, dan air. VNR 2025 diharapkan menjadi katalis untuk memperkuat kolaborasi lintas pemangku kepentingan, termasuk generasi muda sebagai agen perubahan demi tercapainya Agenda 2030.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasar Asuransi Kargo Diproyeksikan Tumbuh 4,2% hingga 2029
Next Post Budaya Perlu Diangkat Sebagai Daya Tarik Pariwisata

Member Login

or