Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas AM Djiwandono menilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 mampu menjaga stabilitas, melindungi daya beli, dan menopang agenda pembangunan di tengah tantangan dan dinamika global sepanjang 2024.
“Kondisi global saat itu tidak baik ya tapi kita berhasil di 2024 di dalam posisi yang lebih baik. Nah kenapa? Di sini saya kembali ke perannya fiskal dan perannya APBN itu di negara apa pun itu menjadi kalau bahasa kerennya itu shock absorber,” ungkap Wamenkeu Thomas, dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 16 Januari 2025.
|Baca juga: Kebakaran hutan di LA akan Membuat Kekacauan Pasar Asuransi Rumah di California
|Baca juga: Miris, Warga Los Angeles Kehilangan Asuransi dan Rumah Akibat Kebakaran!
Triwulan I/2024, El Nino dan geopolitik global memberikan tekanan yang dalam. APBN hadir menjaga daya beli dan menjadi katalis pertumbuhan serta mendukung pelaksanaan demokrasi dengan bantuan pangan beras, bantuan pangan non-tunai, BLT mitigasi risiko pangan, stabilisasi pasokan harga pangan, pemberian THR ASN, dan belanja operasional Pemilu.
Triwulan II/2024, geopolitik, lonjakan harga minyak global, dan moneter global masih memicu tekanan. APBN menjaga dengan melalui program perlindungan sosial dan pemberian gaji ke-13 ASN. Sinergi kebijakan fiskal dan moneter diperkuat dengan BI menaikkan suku bunga untuk stabilisasi rupiah.
Pada triwulan III/2024, tekanan datang dari eskalasi konflik Timur Tengah, pelemahan China, dan The Fed pangkas 50 bps pertama sejak 2020.
Optimalisasi APBN sebagai shock absorber dilakukan melalui peningkatan kuota FLPP bagi MBR, perpanjangan insentif PPN DTP Rumah, bea masuk untuk melindungi industri tekstil domestik, dan tambahan penerima Program Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Pintar.
Sementara di triwulan IV/2024, kondisi global diwarnai gejolak stimulus moneter dan fiskal China, Pemilu Amerika Serikat dan Trump 2.0, dan instabilitas politik Eropa. APBN mencatatkan defisit 2,29 persen PDB menjadi fondasi untuk transisi pemerintahan yang efektif.
|Baca juga: Moody’s Perkirakan Kerugian Asuransi Capai Miliaran Dolar Akibat Kebakaran di Los Angeles
|Baca juga: DBS: Lanskap Geopolitik dan Ekonomi Global di 2025 Tetap Kompleks
APBN 2024 bekerja keras meletakkan fondasi yang kuat untuk pelaksanaan APBN 2025 demi kemajuan bangsa. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan terus mengawal pelaksanaan APBN dengan penuh integritas dan soliditas untuk mengawal program strategis pemerintah dalam perwujudan Misi Asta Cita dan Visi Indonesia Emas 2045.
“Di Kemenkeu tugas kita adalah menjaga fiskal itu. Jadi kami merasa dengan data-data ini terakhir bahwa fiskal kita baik. Artinya di 2025 itu potensi-potensi pertumbuhan dan sebagainya ke depan fiskal kita baik dan fiskal kita kuat,” pungkas Thomas.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News