1
1

Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$11,07 Miliar

Ilustrasi neraca perdagangan. | Foto: freepick

Media Asuransi, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa neraca perdagangan Indonesia Januari-April 2025 mengalami surplus US$11,07 miliar. Surplus ini berasal dari surplus sektor nonmigas US$17,26 miliar, sementara sektor migas defisit senilai US$6,19 miliar.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini, mengatakan bahwa nilai ekspor Indonesia Januari–April 2025 mencapai US$87,36 miliar atau naik 6,65 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. “Sejalan dengan total ekspor, nilai ekspor nonmigas yang mencapai US$82,56 miliar juga naik 7,68 persen,” katanya dalam jumpa pers secara daring, Senin, 2 Juni 2025.

|Baca juga: Inflasi Mei 2025 1,60% Yoy

Nilai ekspor Indonesia April 2025 mencapai US$20,74 miliar atau naik 5,76 persen dibanding ekspor April 2024. Ekspor nonmigas April 2025 mencapai US$19,57 miliar, naik 7,17 persen dibanding April 2024.

Dari sepuluh komoditas dengan nilai ekspor nonmigas terbesar Januari–April 2025, komoditas yang mengalami peningkatan terbesar adalah lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$2.113,5 juta (26,97 persen). Sementara yang mengalami penurunan terbesar adalah bahan bakar mineral sebesar sebesar US$2.386,3 juta (18,50 persen).

Pudji menjelaskan bahwa ekspor nonmigas Januari–April 2025 terbesar adalah ke China, yaitu US$18,87 miliar. Disusul ekspor Amerika Serikat US$9,38 miliar dan India US$5,59 miliar. Kontribusi ekspor dari ketiga negara itu mencapai 40,99 persen.

|Baca juga: BI: Surplus Neraca Perdagangan Meningkat

Sementara itu ekspor ke ASEAN tercatat sebesar US$17,00 miliar. Sedang ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar US$5,91 miliar.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–April 2025 naik 16,08 persen dibanding periode yang sama tahun 2024, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 46,55 persen. Sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 27,30 persen.

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–April 2025 berasal dari Provinsi Jawa Barat dengan nilai US$12,08 miliar (13,82 persen), diikuti Jawa Timur US$8,24 miliar (9,43 persen) dan Kepulauan Riau US$7,76 miliar (8,88 persen).

Sementara itu, nilai impor Indonesia Januari–April 2025 mencapai US$76,29 miliar atau naik 6,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sejalan dengan total impor, nilai impor nonmigas juga naik 9,18 persen menjadi US$65,29 miliar.

Nilai impor Indonesia April 2025 mencapai US$20,59 miliar, naik 21,84 persen dibandingkan April 2024. Demikian juga dengan impor nonmigas naik 29,86 persen menjadi US$18,07 miliar.

Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas Januari–April 2025, golongan logam mulia dan perhiasan/permata mengalami peningkatan tertinggi senilai US$2.062,9 juta (253,57 persen) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara golongan bahan kimia organik mengalami penurunan terbesar senilai US$86,4 miliar (3,72 persen).

Pudji menuturkan bahwa tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-April 2025 adalah China sebesar US$25,77 miliar (39,48 persen), Jepang US$5,04 miliar (7,72

persen), dan Thailand US$3,13 miliar (4,79 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$10,58 miliar (16,21 persen) dan Uni Eropa US$3,61 miliar (5,53 persen).

Selama Januari–April 2025, nilai impor bahan baku/penolong naik 5,32 persen menjadi US$55.354,9 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian juga dengan barang modal naik 16,80 persen menjadi US$14.378,9 juta. Sementara barang konsumsi turun 5,26 persen menjadi US$6.556,1 juta.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Premi Melejit, Warga India Berebut Beli Asuransi Jiwa Lebih Awal
Next Post Gantikan Jahja Setiaatmadja, Hendra Lembong Efektif Jabat Presiden Direktur BCA

Member Login

or