1
1

Pemerintah Dukung Target Perluasan Implementasi NLE

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Conference on National Strategic Projects (PSN) yang digelar di Jakarta, Rabu (26/07),

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) mendukung target implementasi National Logistic Ecosystem (NLE) agar diperluas, hal ini sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi sistem informasi antar instansi dan pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional.

“Saya sangat mendukung target implementasi NLE yang penerapannya diperluas di 32 pelabuhan laut dan 6 bandara untuk tahun 2023. Dan diharapkan koordinasi itu juga diimplementasikan oleh seluruh pejabat eselon 1 hingga level teknis sehingga capaian NLE ini bisa terus dikejar,” ujar Menko Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis lalu.

Hasil evaluasi implementasi menunjukkan beberapa penerapan rencana aksi NLE sudah memberikan dampak positif seperti Single Submission Pabean Karantina (SSm QC) yang berhasil mengefisiensi waktu hingga 22,37%, serta menghemat biaya sebesar 33,48% atau mencapai Rp191,32 miliar.

|Baca juga: Kadin Ingin Dorong Program Kompetensi Logistik di Perguruan Tinggi

Lebih lanjut dikatakan bahwa melalui kolaborasi antara Badan Pusat Statistik, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang melakukan perhitungan biaya logistik memperlihatkan biaya logistik nasional Indonesia sebesar 14,29% dari PDB untuk tahun 2022.

Perhitungan tersebut dilakukan dalam rangka mengukur pencapaian sasaran kebijakan perbaikan sistem logistik nasional sebagai salah satu pendukung percepatan pertumbuhan perekonomian nasional. Hasil perhitungan biaya logistik nasional akan menjadi pedoman Pemerintah dalam penyusunan kebijakan peningkatan efektivitas sistem logistik dan rantai pasok nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), serta sebagai salah satu acuan dalam penilaian daya saing ekonomi oleh para pelaku usaha dan investor.

Menko Airlangga juga mendorong kolaborasi antarstakeholder agar penguatan logistik dan rantai pasok nasional tidak terbatas hanya pada integrasi sistem tetapi juga infrastruktur dan sumber daya manusia untuk terus dilanjutkan.                                               

“Ke depan, sinergi dan kolaborasi yang kuat, serta koordinasi yang efektif, diharapkan juga antar daerah, karena logistik itu juga efeknya ke mana-mana, termasuk dalam program penanganan inflasi. Sehingga ini diharapkan menjadi tools agar ke depan kita bisa menjaga inflasi agar pertumbuhan ekonomi kita bisa berkualitas,” tutur Airlangga.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wapres Tekankan Tiga Kunci Penguatan Kerja Sama Indonesia-Fujian
Next Post Kementerian PUPR Dorong Penyerapan Tenaga Kerja Konstruksi yang Terlatih dan Bersertifikat

Member Login

or