Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan terakhir pekan kedua Oktober 2025, cukup sabil. Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 6 – 10 Oktober 2025
Pada akhir hari Kamis, 9 Oktober 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.540 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,10 persen.
- DXY menguat ke level 99,54.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,138 persen.
|Baca juga: Presdir BPAM: Stabilitas Rupiah Jadi Kunci Kepercayaan Investor
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 10 Oktober 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp Rp16.560 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun ke 6,07 persen.
|Baca juga: BI Beberkan 5 Jurus Jaga Stabilitas Rupiah dan Pertumbuhan Ekonomi RI
Aliran Modal Asing (Minggu II Oktober 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 9 Oktober 2025 sebesar 78,37 bps (basis points), naik dibanding dengan 3 Oktober 2025 sebesar 77,22 bps.
- Berdasar data transaksi 6-9 Oktober 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp6,43 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp2,48 triliun di pasar saham dan Rp5,14 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp1,19 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2025, berdasar data setelmen sampai dengan 9 Oktober 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp53,45 triliun di pasar saham dan Rp132 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp26,46 triliun di pasar SBN.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 13 Oktober 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News