Media Asuransi, JAKARTA – Setelah perolehan tingkat sedang sejak September tahun lalu hingga Januari 2025, kondisi manufaktur ASEAN mengalami perbaikan solid pada bulan Februari.
Data pendukung menunjukkan percepatan kenaikan output yang bersamaan dengan kenaikan besar pada permintaan baru. Perusahaan menaikkan aktivitas pembelian dan tingkat perekrutan. Tingkat pertumbuhan keduanya mengalami percepatan pada bulan ini.
Selain itu, perusahaan menyiapkan lebih banyak stok untuk mengantisipasi perkiraan mendatang, dengan kepercayaan diri menguat mencapai posisi tertinggi dalam 22 bulan.
|Baca juga:PMI Manufaktur Indonesia Februari Naik, Apakah Pertanda Rebound?
Purchasing Managers’ Index™ (PMI™) Manufaktur ASEAN dari S&P Global mencatat angka tertinggi dalam tujuh bulan yaitu 51,5 pada bulan Februari, naik dari 50,4 pada bulan Januari. Kini setiap bulan tercatat perbaikan sejak bulan Januari 2024. Kenaikan kinerja di sektor didorong oleh kenaikan solid dan lebih cepat pada permintaan baru dan output.
Data terkini merupakan yang paling kuat masing-masing dalam enam bulan dan tujuh bulan. Manufaktur ASEAN mencatat peningkatan kepercayaan diri pada perkiraan produksi pada bulan Februari. Masing-masing indeks bergerak mendekati rata-rata jangka panjang dan mencatat posisi tertinggi dalam 22 bulan.
Kenaikan kebutuhan produksi dan antisipasi kenaikan beban kerja berarti bahwa perusahaan meningkatkan kapasitas operasional. Aktivitas pembelian dan lapangan kerja meningkat tajam. Kenaikan aktivitas pembelian berkontribusi pada kenaikan pembelian stok pada tingkat sedang, menandai pertumbuhan bulan pertama dalam delapan bulan.
|Baca juga:PMI Manufaktur ASEAN pada Januari 2025 Turun ke Level 50,4
Sementara itu, stok barang jadi kembali turun marginal karena perusahaan memanfaatkan inventaris sebagian untuk memenuhi kebutuhan penjualan.
Volume pekerjaan yang belum terselesaikan naik pada bulan Februari, sehingga memperpanjang periode akumulasi penumpukan pekerjaan hingga satu tahun. Akan tetapi, tingkat akumulasi lebih lambat dibandingkan bulan Januari, menunjukkan bahwa upaya mendukung produksi mengurangi tekanan kapasitas. Tekanan biaya secara umum konsisten dengan data bulan Januari.
Sementara itu, tingkat inflasi biaya ouput tidak berubah pada bulan ini dan menunjukkan kenaikan sedang. Terlebih lagi, laju inflasi masih lemah dibandingkan rata-rata jangka panjang.
Maryam Baluch, Ekonom di S&P Global Market Intelligence mengatakan kondisi manufaktur ASEAN meningkat secara signifikan pada bulan Februari. Tren penguatan permintaan berkontribusi pada pertumbuhan solid permintaan baru, mendorong perusahaan untuk menaikkan produksi pada laju seimbang.
“Optimisme menguat di antara produsen, dengan proyeksi tahun mendatang mencapai posisi tertinggi dalam 22 bulan. Untuk mempersiapkan kenaikan beban kerja dan memenuhi kebutuhan produksi, tenaga kerja dan pembelian input juga naik. Yang menggembirakan, meski aktivitas sektor manufaktur meningkat, tekanan inflasi tetap terkendali dan secara historis berkurang,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 4 Maret 2025.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News