1
1

Pupuk Indonesia Bangun Pabrik NPK Nitrat di Cikampek

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi. | Foto: Pupuk Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui dua anak usahanya, PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) dan PT Rekayasa Industri (Rekind), resmi membangun pabrik NPK Nitrat berbasis amonium nitrat pertama di Indonesia. Groundbreaking yang berlangsung di kawasan industri Kujang Cikampek, Jawa Barat ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kemandirian pasokan pupuk nasional yang lebih modern, efisien, dan bernilai tambah tinggi untuk mendukung swasembada pangan.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyampaikan bahwa pembangunan pabrik NPK Nitrat merupakan langkah strategis dalam mendorong hilirisasi industri pupuk nasional. Proyek ini sekaligus memperkuat fondasi pasokan pupuk nasional agar lebih mandiri, efisien, dan berdaya saing.

Groundbreaking pabrik NPK Nitrat ini menjadi tonggak penting karena yang kita bangun ini akan menjadi sebuah landasan sejarah baru pembangunan industri pupuk dan juga pertanian secara keseluruhan. Pembangunan ini kami persembahkan sebagai penutup manis di akhir tahun bagi petani dan sebagai ikhtiar berkelanjutan menuju swasembada pangan nasional,” ujar Rahmad dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin, 29 Desember 2025.

|Baca juga: Pupuk Indonesia Dukung Kebijakan Pemerintah Turunkan HET Pupuk Subsidi

Saat beroperasi penuh pada kuartal III/2027, dirncanakan pada 12 Agustus 2027, pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi mencapai 100.000 metrik ton per tahun atau mampu memenuhi sekitar 25 persen kebutuhan pupuk NPK Nitrat yang selama ini masih bergantung pada impor. Alhasil, kehadiran pabrik yang dibangun di atas lahan seluas lima hektare (ha) ini nantinya berpotensi menghemat devisa negara melalui substitusi impor setara Rp700 miliar – Rp1 triliun per tahun.

Pembangunan pabrik NPK Nitrat ini memperkuat rantai pasok sekaligus mendorong hilirisasi di Pupuk Indonesia Group, dengan memberikan nilai tambah pada produk Amonium Nitrat yang diproduksi di dalam negeri oleh anak usaha Pupuk Kujang, PT Multi Nitrotama Kimia, sebagai bahan baku pupuk NPK Nitrat.

Melalui integrasi ini, pabrik NPK Nitrat berpotensi menyerap Amonium Nitrat hingga 25.000 ton per tahun, sehingga memperkuat kemandirian pasokan, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat daya saing industri pupuk nasional.

|Baca juga: Pupuk Indonesia Teken Dua MoU Strategis untuk Jamin Bahan Baku dan Percepat Transisi Energi di Industri

“Pabrik ini merupakan satu dari tujuh pabrik yang akan dibangun sebagai komitmen kami kepada pemerintah, seiring perubahan aturan mengenai skema pembiayaan subsidi pupuk melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 113 Tahun 2025. Kami berharap pembangunan ini mampu mewujudkan industri pupuk yang lebih efisien, berdaya saing, dan memiliki ketahanan yang lebih kuat terhadap gejolak global,” ucap Rahmad.

Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Kujang, Budi Santoso Syarif, menambahkan bahwa kehadiran pabrik NPK Nitrat sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong produktivitas pertanian dan ketahanan pangan serta praktik pertanian berkelanjutan. Formula NPK berbasis Nitrat memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sehingga membantu petani meningkatkan hasil panen serta ketahanan tanaman terhadap cuaca dan hama.

“Pembangunan pabrik NPK Nitrat menjadi kontribusi nyata Pupuk Indonesia Group dalam mendorong produktivitas pertanian dan menjaga keberlanjutan lingkungan untuk generasi masa depan,” katanya.

Budi memastikan seluruh proses pembangunan dijalankan dengan standar keselamatan dan mutu terbaik, sebagai wujud tanggung jawab perseroan untuk menghadirkan industri yang efisien, aman, dan berdaya saing. “Teknologi yang ditanamkan dalam pabrik NPK Nitrat Pupuk Kujang adalah teknologi paling modern di industri pupuk serta telah mendapat sertifikat dari Espindesa, perusahaan pemberi lisensi terkemuka dari Spanyol,” tuturnya.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post IHSG Sesi I Berakhir di Zona Hijau
Next Post Yulius Bhayangkara Terpilih Kembali Sebagai Ketua Umum APPARINDO 2025-2028

Member Login

or