Media Asuransi, GLOBAL – Pasar insurtech di Amerika Serikat (AS) optimistis pertumbuhan bisnis di 2024 akan cemerlang. Hal ini lantaran konsolidasi industri sedang berjalan dengan baik dan perusahaan-perusahaan cukup kuat untuk bertahan dalam kondisi ekonomi global yang fluktuatif.
Merujuk laman S&P Global, investor pasar publik juga tampaknya tidak terlalu bearish terhadap saham-saham yang mengalami pertumbuhan, dengan banyak saham insurtech yang mengalami rebound pada 2023.
“Kami memperkirakan ruang insurtech akan terus pulih pada 2024, karena industri ini terus berkonsolidasi dan perusahaan-perusahaan dengan prospek profitabilitas terbaik akan bertahan,” kata laporan Pasar Insurtech AS yang dikutip Selasa, 30 Januari 2024.
“Kembalinya valuasi pada 2021, ketika suku bunga mendekati nol, tampaknya tidak mungkin terjadi, dan kami berpendapat banyak perusahaan dinilai terlalu tinggi pada saat itu,” tambahnya.
|Baca: Nama 7 Perusahaan Asuransi Masuk Pengawasan Khusus OJK Perlu Dibeberkan?
Adapun penurunan suku bunga secara bertahap akan membantu sektor ini sehingga membujuk investor pasar publik untuk kembali ke saham-saham yang sedang bertumbuh dan membuat pendanaan ventura menjadi lebih murah bagi perusahaan rintisan.
Terlepas dari lingkungan makro, para analis berpikir, bahwa teknologi AI akan menjadi kunci untuk sektor ini. Kecerdasan buatan memiliki kekuatan untuk mengubah industri dan menciptakan lebih banyak antusiasme investor pada saham-saham teknologi.
“Perusahaan-perusahaan asuransi harus sepenuhnya merangkul AI dan mempromosikan upaya-upaya tersebut kepada para investor,” jelas laporan tersebut.
Setelah 2022 yang suram, investor pasar publik kembali menghangat pada saham perusahaan-perusahaan asuransi yang telah go public di bursa-bursa utama AS dalam empat tahun terakhir. Indeks tertimbang kapitalisasi pasar dari perusahaan-perusahaan ini naik 22,2 persen pada 2023 dibandingkan dengan penurunan 54,0 persen pada 2022.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News