1
1

Jangan Sampai Tertipu, Begini Cara Cerdas Berinvestasi di Era Digital!

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Kemajuan teknologi telah mempermudah siapa saja untuk melakukan kegiatan finansial termasuk salah satunya berinvestasi. Kini, cukup dengan ponsel dan koneksi internet maka investasi saham, reksa dana, dan aset lainnya bisa dilakukan dari mana saja.

Namun, kemudahan ini juga diiringi dengan meningkatnya risiko penipuan berkedok investasi. Fenomena penipuan ini sering kali menyasar masyarakat melalui pesan pribadi, grup WhatsApp, hingga promosi masif di media sosial seperti Facebook.

|Baca juga: Kenali 4 Modus Penipuan Berkedok Investasi Ini agar Tak Jadi Korban

|Baca juga: 5 Langkah yang Perlu Dilakukan Sebelum Perencanaan Dana Pendidikan

Pelaku memanfaatkan minimnya literasi keuangan untuk mengelabui korban dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat. Banyak penipu kini menyasar calon investor dengan cara yang makin canggih dan terorganisir. Mengutip BNI Sekuritas, Minggu, 6 Juli 2025, beberapa modus yang kerap digunakan yakni:

Promosi yang ‘too good to be true‘ di media sosial atau aplikasi pesan instan

Penipu kerap kali membuat iklan berbayar atau unggahan menarik di media sosial atau grup aplikasi pesan instan seperti Facebook, Instagram, Telegram, dan sebagainya. Iklan tersebut menjanjikan imbal hasil tinggi dalam waktu singkat, lengkap dengan testimoni dan visual profesional yang menyesatkan.

Kontak langsung melalui DM atau WhatsApp

Setelah tertarik dengan promosi, calon korban biasanya akan dihubungi oleh akun yang mengaku sebagai perwakilan perusahaan sekuritas. Pelaku biasanya sangat persuasif dan meyakinkan, bahkan menggunakan logo dan nama institusi resmi.

Mengaku sebagai karyawan perusahaan tertentu

Modus lain yang sering muncul adalah pelaku yang mengklaim sebagai karyawan resmi, namun tidak dapat memberikan bukti identitas yang sah. Tanda-tanda mencurigakan bisa berupa alamat email yang tidak resmi, akun media sosial palsu, atau nomor WhatsApp pribadi.

 |Baca juga: Mengenal dan Menerapkan Good Money Habit agar Kondisi Keuangan Menjadi Stabil

|Baca juga: Mengenal Apa Itu Sophomore Slump dan Cara Menghindarinya

Meminta data pribadi atau akses akun

Beberapa pelaku mencoba mendapatkan informasi sensitif seperti data KTP, kode OTP, atau akses ke akun finansial. Data ini kemudian disalahgunakan untuk mengakses atau mencuri dana dari akun korban.

Modus mengulur waktu demi meningkatkan jumlah deposit

Oknum penipu biasanya terus menjanjikan keuntungan besar tanpa pernah memberikan bukti nyata. Mereka cenderung menunda-nunda dengan berbagai alasan, sambil terus mendorong korban untuk menambah jumlah deposit yang disetorkan.

Agar terhindar dari penipuan berkedok investasi, berikut beberapa langkah yang disarankan oleh BNI Sekuritas:

  • Jangan tergiur tawaran imbal hasil tinggi dalam waktu cepat.
  • Verifikasi identitas pihak yang menghubungi Anda, termasuk email, nomor, dan akun media sosial.
  • Jangan membagikan data pribadi, kode OTP, atau informasi login ke siapa pun.
  • Hindari melakukan transaksi ke rekening pribadi atau yang tidak tercantum di situs resmi.
  • Datangi kantor cabang untuk informasi yang lebih kredibel.
  • Laporkan aktivitas mencurigakan ke pihak berwenang atau layanan pelanggan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Hard Work Vs Smart Work, Mana Lebih Penting?
Next Post Waspadai Availability Heuristic Demi Tidak Salah Ambil Keputusan

Member Login

or