1
1

VIDA Luncurkan Where’s The Fraud Hub dan Fitur Magic Scan

(kiri-kanan) Ketua Umum ICSF, Ardi Sutedja, Founder & Group CEO VIDA, Niki Luhur, Head of Operations Tokocrypto, Roberto Hendra Thamrin, dan Co-founder & President VIDA, Sati Rasuanto, foto bersama pada peluncuran dua inisiatif VIDA di Jakarta, 24 Juli 2025. | Foto: VIDA

Media Asuransi, JAKARTA – VIDA, penyedia identitas digital di Indonesia, meluncurkan dua inisiatif strategis yakni Where’s The Fraud Hub dan fitur terbaru dari VIDA App, yaitu Magic Scan. Where’s The Fraud Hub merupakan pusat literasi digital dan deteksi penipuan berbasis AI pertama di Indonesia dan Magic Scan memungkinkan pengguna memindai, menyimpan, dan mengesahkan dokumen dengan tanda tangan digital yang legally binding langsung dalam satu aplikasi tersebut.

Founder & Group CEO VIDA, Niki Luhur, menyampaikan bahwa kedua inisiatif ini hadir sebagai langkah konkret VIDA dalam memperkuat ekosistem keamanan digital nasional, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk melindungi masyarakat sebagai konsumen dari ancaman fraud AI  yang kian marak.

|Baca juga: VIDA Ajak Masyarakat Indonesia Beralih ke Otentikasi Tanpa Password

“Penipuan berbasis AI bukan lagi bayang-bayang masa depan, melainkan ancaman nyata yang tengah kita hadapi. Kami percaya bahwa edukasi dan solusi harus hadir secara sinergi,” kata Niki dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 25 Juli 2025.

|Baca juga: VIDA Dukung Kedaulatan AI Indonesia dengan Perkuat Keamanan Identitas Digital

Dia jelaskan, melalui literasi Where’s The Fraud Hub, VIDA  menyediakan wawasan real-time, analisis tren, dan literasi publik untuk melindungi identitas digital masyarakat. Sebagai pelengkap, hadir solusi fitur terbaru Magic Scan dalam VIDA App, yang memberi kemudahan, kenyaman dan keamanan dimulai scan (pindai dokumen), penyimpanan dan tanda tangan digital yang legally binding dalam aplikasi tersebut.

Direktur Pengawasan Sertifikasi dan Transaksi Elektronik Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Teguh Arifiyadi, mengapresiasi langkah VIDA dalam upayanya memberantas penipuan digital, yang lebih dari 90 persen di antaranya berasal dari serangan social engineering, phishing, dan metode sejenis yang mengeksploitasi rendahnya literasi digital korban.

|Baca juga: CEO Privy Ungkap Tanda Tangan Digital Jadi Fondasi Keamanan Transaksi Elektronik

Menurutnya, serangan dapat datang dari mana saja dan menyasar siapa saja. “Bagi kami, aspek paling penting adalah bagaimana sebuah perusahaan memitigasi risikonya dan memiliki sistem backup yang kuat. VIDA, sebagai penyelenggara PSrE, memegang peran penting dalam melakukan verifikasi identitas yang akurat demi mencegah bahaya penipuan digital yang kini makin canggih, terlebih dengan adanya dorongan teknologi AI,” ungkap Teguh.

Berdasar data Komdigi, sepanjang tahun 2024, tercatat lebih dari 250 juta dokumen ditandatangani secara elektronik. Tak sedikit dari dokumen-dokumen ini mengandung nilai mencapai ratusan juta rupiah. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk memahami cara memverifikasi keabsahan tanda tangan elektronik guna memastikan dokumen tersebut benar-benar dikeluarkan oleh pihak yang sah.

Sementara itu, Magic Scan hadir sebagai solusi praktis dan aman bagi siapa pun yang bergelut dengan dokumen penting setiap hari, mulai dari pekerja kantoran hingga pelaku usaha yang bisa mengelola dokumen digital dari ponsel. Semua proses berlangsung di dalam ekosistem VIDA yang terenkripsi dan tersertifikasi, memastikan keamanan data meskipun pengguna berada di jaringan publik seperti Wi-Fi umum.

Niki Luhur menambahkan bahwa kini transformasi dari dokumen fisik ke digital dapat dilakukan secara efisien dalam satu aplikasi, tanpa mengorbankan keamanan maupun keabsahan dokumen. “Kedua inisiatif ini merupakan wujud nyata dari misi kami untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan tepercaya,” tuturnya.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Danantara Diminta Hindari Model Konglomerasi yang Tidak Produktif, Ternyata Ini Alasannya!
Next Post BNI (BBNI) Salurkan Kredit Rp778,7 Triliun di Semester I/2025

Member Login

or