1
1

BI Menilai Inflasi Juni 2024 Menurun

Diperkirakan suku bunga acuann akan bertahan pada level 5,75% sampai dengan akhir tahun. | Foto: Media Asuransi/Lucky

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menilai bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2024 tetap terjaga dalam sasaran 2,5 persen plus-minus satu persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi IHK Juni 2024 tercatat deflasi sebesar 0,08 persen month to month (mtm), sehingga secara tahunan menurun menjadi 2,51 persen year on year (yoy) dibandingkan realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,84 persen yoy.

BI meyakini bahwa inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

“Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 persen plus minus satu persen pada tahun 2024 dan 2025,” kata Asisten Gubernur​ dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 2 Juli 2024.

Inflasi inti pada Juni 2024 tercatat sebesar 0,10 persen mtm, lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,17 persen mtm. Inflasi inti yang lebih rendah tersebut dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi yang terjangkar, termasuk pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Iduladha, serta kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik.

|Baca juga: Inflasi Tahunan pada Juni 2024 Sebesar 2,51%

Realisasi inflasi inti pada Juni 2024 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan dan kopi bubuk. Secara tahunan, inflasi inti Juni 2024 tercatat sebesar 1,90 persen yoy, menurun dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 1,93 persen yoy.

Kelompok volatile food pada Juni 2024 mengalami deflasi sebesar 0,98 persen mtm, lebih dalam dari deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,69 persen mtm. Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas bawang merah, tomat dan daging ayam ras. Penurunan harga komoditas pangan didukung oleh peningkatan pasokan seiring dengan berlanjutnya musim panen dan penurunan harga pakan untuk komoditas daging ayam ras.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 5,96 persen yoy, menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 8,14 persen yoy. “Inflasi volatile food diprakirakan tetap akan terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah,” tutur Erwin.

Sementara itu, kelompok administered prices pada Juni 2024 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen mtm. Meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,13 persen mtm.

Inflasi kelompok administered prices disumbang terutama oleh inflasi sigaret kretek mesin (SKM) dan tarif angkutan udara seiring dengan berlanjutnya transmisi kenaikan cukai hasil tembakau, serta peningkatan mobilitas saat libur Iduladha.

Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 1,68 persen yoy, meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,52 persen yoy.

Editor: S. Edi Santosa

 

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Harga Minyak Dunia Menguat ke Level Tertinggi
Next Post Gini Ratio Maret 2024 Turun Jadi Sebesar 0,379

Member Login

or