Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memandang surplus neraca perdagangan pada Maret 2025, positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2025 mencatat surplus sebesar US$4,33 miliar, meningkat dibandingkan dengan surplus pada Februari 2025 sebesar US$3,10 miliar.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lain, guna meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa, 22 April 2025.
|Baca juga: Ekspor Maret 2024 Naik 3,16%
Surplus neraca perdagangan yang lebih tinggi terutama bersumber dari surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat. Neraca perdagangan nonmigas pada Maret 2025 mencatat surplus sebesar US$6 miliar, seiring dengan ekspor nonmigas yang meningkat menjadi sebesar US$21,80 miliar.
|Baca juga:Survei BI: Penjualan Eceran Diperkirakan Tetap Tumbuh di Maret 2025
Kinerja positif ekspor nonmigas tersebut didukung oleh ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti bijih logam, terak, dan abu, serta nikel dan barang daripadanya, maupun ekspor produk manufaktur seperti besi dan baja, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya. Berdasar negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan India tetap menjadi kontributor utama ekspor Indonesia.
Defisit neraca perdagangan migas tercatat menurun menjadi sebesar US$1,67 miliar pada Maret 2025, sejalan dengan peningkatan impor migas yang lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan ekspor migas.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News