Media Asuransi, JAKARTA – Tahun 2025 menjadi tahun yang menantang bagi perusahaan asuransi, namun PT Perta Life Insurance (PertaLife Insurance) tetap optimistis dalam menjalankan bisnis di sepanjang 2025 ini.
Direktur Utama PertaLife Insurance, Hanindio W. Hadi, menyampaikan pihaknya telah menyiapkan tiga langkah utama, yakni optimalisasi kinerja bisnis, kinerja operasional dan kinerja investasi. Dia memberi contoh, misalnya untuk optimalisasi kinerja bisnis, PertaLife akan mendorong kinerja bisnis pada captive market yang terdiri dari asuransi perjalanan dinas, asuransi kesehatan, dan Mandiri Asuransi Pesangon Sejahtera (MAPS).
|Baca juga: Sejarah Baru, PertaLife Insurance Raih Premi Rp1,25 Triliun di 2024
“Dari segmen ini, PertaLife juga akan mengoptimalkan kinerja customer relationship management (CRM) seperti revamping produk anuitas, severance, GTL dan PA, serta mendorong kinerja asuransi kesehatan,” ungkap Hanindio dalam paparannya, di Jakarta, Senin, 21 April 2025.
Adapun untuk langkah kedua, pada optimalisasi kinerja operasional, menurutnya, PertaLife akan mengembangkan core system menyesuaikan proses bisnis yang terintegrasi. Selain itu pengendalian klaim rasio kesehatan melalui perluasan kerjas ama provider, pengembangan sistem pendukung digitalisasi, penjualan dan layanan, evaluasi produk, dan implementasi human capital management meliputi peningkatan edukasi, khususnya industri asuransi dan regulasi.
“Langkah ketiga mengoptimalkan kinerja investasi. Diantaranya, PertaLife akan mengoptimalisasi pendapatan investasi melalui strategi alokasi aset berdasar kondisi ekonomi dan pasar secara berkala dievaluasi menyesuaikan kondisi yang terjadi,” ungkapnya.
|Baca juga: PertaLife Insurance Luncurkan PLI – Office
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Investasi PertaLife, Sigit Panilih, mengatakan bahwa dari sisi pengembangan pasar, PertaLife Insurance sukses menyeimbangkan kontribusi antara captive dan non captive market. Adapun kanal distribusi non captive tumbuh sebesar 323,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sigit menyampaikan bahwa sejauh ini pencapaian kinerja hasil pendapat investasi karena disiplin anggaran dan penyesuaian strategis alokasi investasi. Kendati demikian, ROI (return on investment) sedikit turun menjadi 5,79 persen akibat penyesuaian unrealized gain pasar modal, hasil investasi masih outperform terhadap benchmark pasar seperti IHSG (-2,65 persen) dan ICBI (4,82 persen). “Dalam menghasilkan imbal hasil yang maksimal, kami lebih banyak menempatkan dana di Surat Berharga Negara (SBN) yang minim risiko,” kata Sigit.
Pada kesempatan itu, Direktur Pemasaran PertaLife, Martino Faishal Saudi, menyampaikan bahwa PertaLife Insurance juga berencana menggenjot penjualan produk asuransi terbaru kepada kayawan di Grup Pertamina. Perseroan juga akan meluncurkan super app yang akan dirilis pada ulang tahun perusahaan di tahun ini.
Dia menjelaskan bahwa PertaLife memperluas pasar ke luar captive market di Grup Pertamina lantaran didorong hasil yang menggembirakan di tahun lalu. Pada 2024, kanal distribusi non captive melonjak sebesar 323,77 persen secara tahunan.
“Strategi bisnis PertaLife Insurance adalah memperkuat captive market dan mengembangkan produk institusional yang ditawarkan ke sektor industri lainnya, seperti asuransi kesehatan untuk perusahaan di sektor hulu migas,” ujar Martino.
PertaLife Insurance melakukan hal ini untuk mengoptimalkan kinerja bisnis yang mengembangkan beberapa produk asuransi, antara lain asuransi perjalanan dinas, asuransi kesehatan, dan (MAPS), sebagai produk endowment tradisional yang membidik tenaga alih daya di Grup Pertamina.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

