Media Asuransi, JAKARTA– Pasar otomotif dalam negeri mulai ramai dengan kendaraan berbasis listrik. Tren elektrifikasi kendaraan mengalami tingkat pertumbuhan permintaan. Mobil listrik diminati berbagai kalangan karena dinilai sebagai kendaraan ramah lingkungan dan dapat mengurangi polusi. Saat ini mobil listrik tersedia dalam berbagai jenis atau tipe kendaraan elektrifikasi.
Mobil listrik tidak hanya diproduksi dalam satu jenis saja. Setidaknya ada 4 jenis mobil listrik yang siap dikendarai di jalanan raya. Berikut ulasan jenis-jenis mobil listrik yang dapat dijadikan acuan sebelum membeli mobil ini untuk disesuaikan dengan minat, kebutuhan, dan kantong, seperti yang dikutip dari laman resmi Nissan.co.id.
1. Battery Electric Vehicle
Jenis mobil listrik yang pertama adalah Battery Electric Vehicle (BEV). Jenis mobil ini tidak menggunakan bahan bakar fosil sama sekali. Sebagai moda penggerak sepenuhnya tergantung pada daya baterai lithium-ion. Daya listrik dapat diisi ulang menggunakan saluran listrik pada stasiun isi ulang atau sistem isi ulang dibangun sendiri di rumah.
Harga mobil jenis BEV bisa sangat mahal. Alasannya, bisa dibilang 2/3 harga mobil adalah harga dari baterai yang digunakan untuk menggerakkan kendaraan. Kelebihan utamanya mobil jenis ini benar-benar ramah lingkungan dan hemat energi daripada mobil konvensional.
|Baca juga: Insentif untuk Pembelian Mobil Listrik di Tahun 2023
2. Hybrid Electric Vehicle
Jenis mobil kedua adalah Hybrid Electric Vehicle. Mobil listrik jenis ini digerakkan oleh dua sistem energi, yakni motor listrik dan bahar bakar fosil. Jauh berbeda dengan mobil listrik BEV, jenis HEV tidak memerlukan isi ulang atau stasiun pengisi ulang. Daya baterai dapat diisi kembali dengan menggunakan energi yang diperoleh dari bahan bakar.
Konsumsi energi mobil ini tetap efisien dan hemat karena membagi pekerjaan pada dua sumber energi ini. Sebagian besar pekerjaan mobilitas (bergerak) mobil dikendalikan oleh energi dari bahan bakar. Sementara daya dari baterai digunakan untuk menjalankan fungsi sekunder pada mobil seperti fungsi AC, audio, dan lampu.
3. Plug-in Hybrid Electric Vehicle
Jenis ketiga mobil listrik Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) merupakan jenis hybrid yang memiliki mesin pembakaran internal Combustion Engine (ICE). Sumber tenaga mobil jenis ini dapat diperoleh dari energi fosil (seperti bensin) atau sumber energi alternatif (seperti biodiesel) dan dari baterai.
PHEV dapat beroperasi dalam 2 mode, yakni: all-electric mode yakni listrik menjadi sumber daya utama penggerak dan hybrid mode, yakni listrik dan energi fosil digunakan bersamaan. Baterai mobil PHEV bisa juga diisi dayanya dengan di-charge seperti BEV.
Perpaduan sistem energi pada mobil listrik jenis PHEV ini memungkinkan terjadi konektor ke sumber listrik bisa jadi punya manfaat lain. Sumber energi mobil PHEV ini dapat berfungsi layaknya genset yang bisa mengaliri listrik ke rumah. Tentu akan sangat bermanfaat terutama di saat-saat darurat.
4. Fuel Cell Electric Vehicle
Jenis mobil listrik terakhir adalah tipe Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) atau kendaraan Zero Emission yang menggunakan hydrogen sebagai sumber energi untuk menghasilkan listrik dari sistem cell bahan bakar tidak dari baterai, karena terjadi reaksi kimia hidrogen dan oksigen di sana yang kemudian menghasilkan energi listrik yang cukup besar untuk memungkinkan mobil beroperasi.
Jenis mobil listrik yang keempat ini termasuk perkembangan yang paling baru. Belum ada terlalu banyak merek mobil yang mulai merintis sumber energi yang satu ini. Namun, bukan tidak mungkin untuk beberapa waktu ke depan FCEV akan berkembang lebih pesat dan mulai dijajal oleh lebih banyak industri kendaraan.
Itulah beberapa informasi mengenai jenis-jenis mobil listrik yang dapat dijadikan sebagai informasi awal sebelum mencari mobil listrik. Silakan tentukan pilihan yang sesuai kebutuhan Anda.
Editor: S. Edi Santosa