1
1

Kemenparekraf Dukung Peran Perempuan di Sektor Parekraf

Webinar Series Women and Tourism dengan tema “The Role of Women in Tourism”. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerja sama dengan Griffith Institute of Tourism-Australia dan Women Communication Network, menggelar Webinar Series Women and Tourism. Webinar menyoroti peran besar perempuan dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).

Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani, dalam webinar yang mengambil tema “The Role of Women in Tourism” mengatakan bahwa narasi perempuan di dunia pariwisata bukan sekadar kisah tentang mendobrak hambatan, tetapi juga tentang ketahanan, kreativitas, dan visi.

Dalam skala global, lanjutnya, terdapat perubahan paradigma di mana perempuan muncul sebagai pengambil keputusan, pemberi pengaruh, dan inovator utama. Perempuan Indonesia berkontribusi besar dalam sektor parekraf.

|Baca juga: Kemenparekraf Siap Tampung Aspirasi Pelaku Parekraf yang Terdampak Kenaikan Pajak Hiburan

“Data kami menyebutkan bahwa mayoritas tenaga kerja di bidang pariwisata adalah perempuan dengan persentase 54,22 persen dibandingkan pekerja laki-laki sebesar 45,78 persen. Angka ini mencerminkan rasio serupa secara global, yakni perempuan juga memegang posisi dominan di sektor pariwisata dengan 54 persen angkatan kerja, sesuai dengan Laporan Global tentang Perempuan dalam Pariwisata oleh UN Tourism,” kata Ni Wayan Giri dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 13 Februari 2024.

Sektor pariwisata Indonesia saat ini bergerak menuju pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif. Hal ini dapat dilihat dari berbagai proyek inovatif berbasis komunitas hingga inisiatif ramah lingkungan, yakni perempuan Indonesia membentuk sektor pariwisata yang merangkul keberagaman dan mendorong pemberdayaan ekonomi.

Senior Lecturer of Tourism pada Griffith Institute for Tourism, Elaine CL Yang, mengatakan bahwa sebanyak 70 persen solo traveller perempuan mempertimbangkan aspek keamanan pada saat solo traveling. Aspek keselamatan tersebut di antaranya meliputi keselamatan di akomodasi, destinasi, dan transportasi.

Menurutnya, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk mendorong solo traveller terutama perempuan untuk berwisata ke Indonesia.

“Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Indonesia adalah membina hubungan yang mendalam melalui storytelling yang autentik, misalnya walking tour yang menampilkan kisah-kisah wanita lokal, night-sky tour yang melibatkan cerita rakyat setempat, mempromosikan bisnis milik perempuan, walking tour skala kecil khusus perempuan, dan pemandu wisata perempuan, serta memposisikan Indonesia sebagai pemimpin destinasi wisata inklusif gender di Asia Tenggara,” ujar Elaine.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Satgas Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman saat Pemilu 2024
Next Post Jelang Pencoblosan, IHSG dan Rupiah Perdagangan Sore Kompak Tak Bernyali Menguat

Member Login

or