1
1

Jelang Pencoblosan, IHSG dan Rupiah Perdagangan Sore Kompak Tak Bernyali Menguat

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa atau jelang pencoblosan terpantau jebol. Indeks acuan saham Indonesia tak mampu bertahan di zona hijau seiring minimnya sentimen positif baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.

IHSG Selasa, 13 Februari 2024, perdagangan sore berakhir melemah ke 7.209, turun 1,20 persen atau setara 87 poin ketimbang pagi tadi di 7.297. Volume perdagangan hari ini tercatat 15,04 miliar lembar saham senilai Rp9,98 triliun. Sebanyak 214 saham menguat, sebanyak 308 saham melemah, dan 245 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan Selasa terlihat melemah ketimbang pembukaan pada pagi tadi di Rp15.594 per US$. Sejauh ini belum ada katalis positif yang membuat mata uang Garuda bertahan di zona hijau dan meredam keperkasaan mata uang Paman Sam.

|Baca juga: Pemilu 2024 Disebut Dapat Berlangsung Satu Putaran, Kok Bisa?

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir tertekan ke Rp15.603 per US$, melemah 9,0 poin atau setara 0,06 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.565 hingga Rp15.615 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.509 per US$.

Dow Jones capai rekor baru

Di sisi lain, indeks Dow Jones mencapai rekor baru pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), di hari yang beragam bagi Wall Street. Hal itu terjadi karena pasar menunggu data inflasi penting yang akan memengaruhi kebijakan moneter AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,3 persen menjadi 38.797,38, rekor baru sepanjang masa. Indeks S&P 500 berbasis luas tergelincir 0,1 persen menjadi 5.021, atau turun tipis dari rekornya. Sedangkan Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi turun 0,3 persen menjadi 14.942,55.

Sedangkan dolar AS sedikit menguat terhadap mata uang utama pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Penguatan karena investor bersiap menunggu data inflasi dan penjualan ritel AS minggu ini sebagai petunjuk kapan Federal Reserve memulai penurunan suku bunga yang sudah diantisipasi secara luas.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya, naik 0,1 persen menjadi 104,12. Pasar memperkirakan indeks harga konsumen (CPI) untuk Januari –yang akan dirilis pada Selasa– memberikan kepercayaan lebih lanjut kepada The Fed bahwa inflasi melambat menuju target dua persen.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kemenparekraf Dukung Peran Perempuan di Sektor Parekraf
Next Post Presiden Minta KPPS Bekerja Jujur, Adil, Tegas, dan Cermat

Member Login

or