Media Asuransi, JAKARTA – Komisi VIII DPR RI menggelar Rapat Kerja bersama Menteri Agama dan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) di Gedung DPR RI, Senin, 30 Desember 2024. Rapat ini membahas awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1446 H/2025 M dan pembentukan Panitia Kerja (Panja) BPIH.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid, menyampaikan evaluasi terkait usulan biaya haji 2025 yang diajukan oleh Kementerian Agama. Dia menyoroti penurunan biaya sebesar Rp2 juta dari sebelumnya Rp93 juta, yang dianggap belum signifikan.
|Baca juga; Inilah Besaran Biaya Haji 2024 Masing-Masing Embarkasi
“Kami melihat rincian biaya ini hanya turun sekitar Rp2 juta. Berdasar arahan Presiden Prabowo Subianto, efisiensi biaya perlu dilakukan agar tidak memberatkan calon jamaah. Temuan kami menunjukkan biaya haji bisa ditekan hingga di bawah Rp90 juta,” ujar Wachid, dikutip dari laman resmi DPR, Senin, 30 Desember 2024.
Komponen Biaya yang Dievaluasi
Wachid menjelaskan bahwa beberapa komponen biaya yang menjadi fokus evaluasi meliputi:
- Transportasi udara: Biaya tiket pesawat menyumbang sekitar 30 persen dari total biaya haji, atau Rp33 juta.
- Katering: Efisiensi pada penyediaan makanan diharapkan dapat ditingkatkan tanpa mengurangi kualitas.
- Pemondokan: Pengaturan kamar diharapkan lebih optimal, menghindari kapasitas berlebih.
- Transportasi darat: Biaya operasional bus antarjemput jamaah juga menjadi perhatian.
|Baca juga: Jemaah Haji Reguler dan Petugas Haji Terlindungi JKN, Bagaimana Jika Masih Nunggak Iuran?
Dia menegaskan bahwa efisiensi tidak akan mengorbankan kualitas pelayanan, terutama di lokasi-lokasi penting seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Sistem Tanazur akan diterapkan di Mina untuk mengurangi kepadatan, dengan beberapa jamaah ditempatkan di sekitar Aziziyah.
Komisi VIII akan membentuk Panja BPIH yang dijadwalkan bekerja intensif 2-10 Januari 2024. Hasil kerja Panja akan dibahas kembali dengan Kementerian Agama dan dilaporkan kepada presiden.
Diharapkan melalui evaluasi menyeluruh, biaya haji 2025 dapat lebih efisien dan terjangkau, tanpa mengurangi kenyamanan serta kualitas pelayanan bagi jamaah.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News