1

Jurus BI Lawan Ketidakpastian Global saat Ekonomi RI Diramal Tumbuh 5,4% di 2025

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. | Foto: Bank Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyiapkan serangkaian strategi kebijakan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang masih tinggi. Bank sentral menegaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini tetap optimistis, meski tantangan global terus membayangi.

“Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2025 berada dalam kisaran 4,6 sampai 5,4 persen,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, dalam konferensi pers RDG BI, Rabu, 18 Juni 2025.

|Baca juga: Media Asuransi Kembali Gelar Turnamen Golf

|Baca juga: GoTo Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris, Berikut Lengkapnya!

Perry mengungkapkan berbagai ketidakpastian global masih membayangi prospek pemulihan, mulai dari dinamika perang dagang akibat kebijakan tarif impor yang kembali digulirkan Presiden AS Donald Trump, hingga memanasnya tensi geopolitik di Timur Tengah imbas konflik Israel dan Iran.

Meski demikian, BI menilai tekanan inflasi di Amerika Serikat mulai mereda seiring perlambatan ekonomi di negara tersebut, meskipun harga sejumlah kelompok barang mengalami kenaikan akibat kebijakan tarif tersebut. Perkembangan ini diperkirakan memengaruhi arah kebijakan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate.

Dalam menghadapi situasi ini, Bank Indonesia menyatakan akan memperkuat sinergi kebijakan guna menjaga daya tahan ekonomi nasional.

Perry Warjiyo mengatakan berbagai respons kebijakan perlu terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi permintaan domestik maupun eksternal. Perry juga menekankan koordinasi lintas sektor menjadi kunci dalam menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

 |Baca juga: Amar Bank (AMAR) Cetak Pertumbuhan Laba Tertinggi Sejak Awal Operasional

|Baca juga: Merck (MERK) Ajak Kolaborasi Lintas Sektor Tingkatkan Kesadaran dan Penanganan Multiple Sclerosis

Bank Indonesia, lanjutnya, akan terus memperkuat sinergi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran, yang dikombinasikan dengan kebijakan stimulus fiskal serta dukungan terhadap sektor riil, termasuk program Asta Cita.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Erajaya Digital Luncurkan Layanan Perbaikan dan Peringatan Siber
Next Post Asuransi Perjalanan Religi Zurich Syariah Tumbuh Solid

Member Login

or