Media Asuransi, JAKARTA – Sebagai upaya menghadapi perlambatan ekonomi global yang tengah terjadi, Kawasan ASEAN terus memperkuat kerja sama terutama di bidang perekonomian. Hal ini terbukti efektif mengingat perekonomian kawasan ini mampu tumbuh di atas 5 persen pada tahun 2022 lalu.
Salah satu langkah pemulihan perekonomian ASEAN yang diambil adalah melalui penguatan kerja sama ekonomi, diantaranya melalui perundingan ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA).
“Perundingan ini merupakan langkah penting bagi Indonesia sebagai negara anggota ASEAN dalam rangka perluasan akses pasar barang dan jasa, meningkatkan daya saing, dan semakin mengintegrasikan Indonesia ke dalam global dan regional value chain,” jelas Kepala Pusat Kebijakan Regional Bilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Nella Sri Hendriyetty, dalam pidato pembuka Plenary and Caucus Meeting The ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA) Sub Working Group on Financial Services yang telah dilangsungkan pada 22 hingga 24 mei 2023 di Tangerang, Banten.
|Baca juga: Hadapi Ketidakpastian, IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023
Di dalam pertemuan ini, pembina sektor jasa keuangan dari kedua kawasan mendiskusikan dan berbagi pandangan untuk menyepakati ketentuan-ketentuan perdagangan jasa keuangan yang diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan investasi di sektor jasa keuangan yang memberi manfaat berimbang bagi seluruh pihak.
Plenary and Caucus Meeting diharapkan dapat memberi kontribusi yang signifikan terhadap upaya penyelesaian perundingan dan implementasi ACAFTA dan memperkuat kerja sama perdagangan antara ASEAN dan Kanada.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News