1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Teller Bank sedang menghitung lembaran uang dolar. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada akhir pekan kedua Maret 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 11 – 15 Maret 2024

|Baca juga: Penutupan Perdagangan: IHSG Membara, Rupiah Merekah

Pada akhir hari Kamis, 14 Maret 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.575 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,63 persen.
  3. DXY menguat ke level 103,36.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 4,290 persen.

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 15 Maret 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.620 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun naik ke 6,67 persen.

|Baca juga: BI Lakukan Inovasi Kebijakan Moneter untuk Pastikan Inflasi Terkendali dan Nilai Tukar Rupiah Tetap Stabil

Aliran Modal Asing (Minggu II Maret 2024)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 14 Maret 2024 sebesar 67,06 basis points (bps), turun dibandingkan 8 Maret 2024 sebesar 68,32 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 13-14 Maret 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp21,72 triliun terdiri dari beli neto Rp12,44 triliun di pasar SBN, beli neto Rp8,91 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp0,37 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 14 Maret 2024, nonresiden jual neto Rp23,34 triliun di pasar SBN, beli neto Rp19,68 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp23,84 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur BI dan Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 18 Maret 2024.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ada Sentimen Suku Bunga BI dan The Fed Minggu Ini, IPOT Rekomendasikan 3 Saham Berikut
Next Post IHSG Diprediksi Menguat, Ajaib Jagokan Saham BNGA, TLKM, ADMR

Member Login

or