1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Petugas bank sedang menghitung uang tunai sebelum didistribusikan. | Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan pertama Juli 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 1-5 Juli 2024

Pada akhir hari Kamis, 4 Juli 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.325 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 7,071 persen.
  3. DXY melemah ke level 105,13.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 4,359 persen.

|Baca juga: Akhir Pekan, IHSG dan Kurs Rupiah Bikin Full Senyum di Perdagangan Sore

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 5 Juli 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.315 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun turun ke 7,06 persen.

Aliran Modal Asing (Minggu I Juli 2024)

  1. Premi CDS Indonesia lima tahun per 4 Juli 2024 sebesar 73,58 bps (basis points), turun dibandingkan 28 Juni 2024 sebesar 77,05 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 1–4 Juli 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp8,34 triliun terdiri dari beli neto Rp2,08 triliun di pasar saham, beli neto Rp8,15 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta jual neto Rp1,89 triliun di pasar SBN.
  3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 4 Juli 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp32,58 triliun di pasar SBN, jual neto Rp9,06 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp139,79 triliun di SRBI.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 8 Juli 2024.

Editor: S. Edi santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 1datapipe Perkenalkan Skor Inklusi Keuangan Pertama di Dunia
Next Post Bank DKI dan Tokopedia Bersinergi Kembangkan Pariwisata di Jakarta

Member Login

or