Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan pertama September 2024, menunjukkan angka yang cukup stabil. Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 2 – 6 September 2024
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Pada akhir hari Kamis, 5 September 2024
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.395 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun relatif stabil di 6,63 persen.
- DXY relatif stabil di level 101,11.
4.Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke level 3,727 persen.
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
|Baca juga: IHSG dan Kurs Rupiah Kompak Cerah di Perdagangan Pagi
Pada pagi hari Jumat, 6 September 2024
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.380 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun di 6,59 persen.
Aliran Modal Asing (Minggu I September 2024)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 5 September 2024 sebesar 68,92 bps (basis points), naik dibandingkan 30 Agustus 2024 sebesar 66,21 bps.
- Berdasar data transaksi 2-5 September 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp2,49 triliun terdiri dari beli neto Rp2,65 triliun di pasar SBN dan Rp2,24 triliun di pasar saham, serta jual neto sebesar Rp7,38 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 5 September 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp28,80 triliun di pasar saham, Rp11,15 triliun di pasar SBN dan Rp186,92 triliun di SRBI.
- Berdasarkan data setelmen sampai dengan 5 September 2024 pada semester II/2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp28,46 triliun di pasar saham, Rp45,11 triliun di pasar SBN dan dan Rp56,57 triliun di SRBI.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 9 September 2024.
Editor: S. Edi santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News