Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan terakhir Agustus 2025, menunjukkan angka yang cukup stabil. Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 25 – 29 Agustus 2025
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Pada akhir hari Kamis, 28 Agustus 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.340 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,30 persen.
- DXY menguat ke level 97,81.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,203 persen.
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
|Baca juga: Nilai Tukar Rupiah di Fase Konsolidasi, Ekonom DBS: Mencerminkan Stabilisasi Pasar
Pada pagi hari Jumat, 29 Agustus 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.340 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun relatif stabil di 6,29 persen.
Aliran Modal Asing (Minggu IV Agustus 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 28 Agustus 2025 sebesar 66,90 bps (basis points), naik dibanding dengan 22 Agustus 2025 sebesar 66,15 bps.
- Berdasar data transaksi 25-28 Agustus 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp0,25 triliun, terdiri dari jual neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebesar Rp10,79 triliun, serta beli neto sebesar Rp2,62 triliun di pasar saham dan Rp7,93 triliun di pasar SBN.
- Selama tahun 2025, berdasar data setelmen sampai dengan 28 Agustus 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp48,01 triliun di pasar saham dan Rp94,28 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp76,44 triliun di pasar SBN.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 1 September 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News