Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan ketiga November 2025, cukup stabil. Berdasar kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 17– 20 November 2025
Pada akhir hari Kamis, 20 November 2025
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.725 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,15 persen.
- DXY menguat ke level 100,16.
- Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun turun ke 4,085 persen.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).
UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.
Pada pagi hari Jumat, 21 November 2025
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.725 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun stabil di 6,13 persen.
|Baca juga: BI Perkuat Strategi Operasi Moneter Pro Market Demi Jaga Rupiah Terkendali
Aliran Modal Asing (Minggu III November 2025)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 20 November 2025 sebesar 75,27 bps (basis points), naik dibanding dengan 14 November 2025 sebesar 73,90 bps.
- Berdasar data transaksi 17-20 November 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp2,29 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp3,93 triliun di pasar saham dan Rp2,66 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp4,30 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2025, berdasar data setelmen sampai dengan 20 November 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp32,17 triliun di pasar saham, Rp6,52 triliun di pasar SBN dan Rp143,83 triliun di SRBI.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 24 November 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
