1
1

Survei Populix Ungkap Laki-Laki dan Milenial Cenderung Lebih Gercep Perihal Kuliner Kekinian

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Hasil survei Populix, perusahaan riset asal Indonesia, mengungkap bahwa generasi milenial dan laki-laki cenderung lebih reaktif untuk mencoba tren baru makanan dan minuman kekinian. Survei Populix juga mengungkap tujuh faktor utama yang menarik anak muda untuk mencoba makanan atau minuman baru.

Hal ini diungkap dalam laporan “Millennials & Gen Z Report: Exploring the Hip F&B Phenomenon”, yang mengupas preferensi, persepsi, dan kebiasaan generasi milenial dan Z, sebagai target industri kuliner kekinian.

|Baca juga: 3 Rekomendasi Kuliner Khas Bekasi yang Siap Manjakan Lidah Kamu

Penelitian dilakukan melalui sebuah survei kepada 1.100 generasi milenial dan Z di seluruh Indonesia pada Februari 2025. Dengan jumlah responden laki-laki dan perempuan, juga komposisi status lajang dan menikah yang seimbang. Mayoritas responden adalah pekerja dengan status ekonomi menengah ke atas, dan tinggal di Pulau Jawa.

VP of Research Populix, Indah Tanip, mengungkapkan bahwa kerap kali dinilai lebih cuek, ternyata menurut penelitian terbaru Populix kaum laki-laki cenderung lebih gercep (gerak cepat) dalam urusan mencoba tren kuliner kekinian. Sebanyak 14 persen responden laki-laki mengaku akan mencoba setiap kali ada tren baru, dan 29 persen mengaku akan mengeksplorasi rasa baru setidaknya sebulan sekali.

“Berbeda dengan perempuan yang cenderung lebih FOMO alias fear of missing out atau takut ketinggalan, karena dipengaruhi oleh tren media sosial,” kata Indah dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu, 16 Agustus 2025.

|Baca juga: Penggemar Kuliner Harus Tahu, Ini 6 Menu Laut Termahal di Dunia!

FOMO adalah perasaan khawatir atau cemas ketika merasa tertinggal dari pengalaman, tren, atau informasi yang sedang terjadi di sekitarnya, khususnya yang banyak dibicarakan atau terlihat di media sosial. Perilaku ini terlihat pada sekitar 30 persen responden perempuan yang mengaku mencoba kuliner baru saat tertarik dengan tren di media sosial.

Indah menjelaskan bahwa apabila dilihat dari sisi generasi, milenial cenderung lebih tertarik mencoba makanan dan minuman kekinian baru. Berbeda dengan gen Z yang ternyata lebih kalem dalam menyikapinya, bahkan cenderung akan mengeksplorasi tren baru sekali saja dalam kurun waktu beberapa bulan.

Survei Populix juga mempelajari faktor-faktor utama yang mendorong muda-mudi ini untuk mencoba kuliner baru. Mayoritas responden yang didominasi oleh milenial mengaku harga terjangkau menjadi faktor pertama yang menarik mereka. Sedangkan generasi Z cenderung lebih tertarik pada kemasan atau tampilan makanan yang menarik.

Dua faktor lainnya adalah bahan dan rasa yang unik (28 persen) dan viral di media sosial (27 persen. Selain itu, lupa ketersediaan di aplikasi pesan-antar yang turut jadi pertimbangan 10 persen responden.

“Meskipun rekomendasi influencer maupun food blogger cukup berpengaruh, generasi muda jauh lebih memercayai rekomendasi orang terdekat, seperti teman atau keluarga mereka,” tutur Indah.

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa meskipun dorongan eksternal menyumbang pengaruh, pada akhirnya pengalaman pelanggan yang menjadi faktor utama langgengnya sebuah usaha kuliner. “Kami berharap, temuan-temuan di atas dapat mendukung pengembangan usaha-usaha kuliner di Indonesia,” tambahnya.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Ternyata Ini Hak Perempuan sebagai Pekerja yang Wajib Kamu Ketahui
Next Post Jangan Asal Traveling, Ini Tips Menikmati Wisata Alam

Member Login

or