Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menilai, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Januari 2025 tetap tumbuh. Pertumbuhan ini terjadi karena didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
“Dari sisi transaksi, pembayaran digital mencapai 3,5 miliar transaksi atau tumbuh 35,3 persen year on year (yoy) yang didukung oleh seluruh komponennya,” kata Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam pernyataan resmi yang dikutip Jumat, 21 Februari 2025. Pembayaran digital terdiri atas transaksi melalui aplikasi mobile dan internet.
|Baca juga: Transaksi Digital pada 2025 Diproyeksikan Tumbuh 52,3%
Data BI menunjukkan bahwa volume transaksi pada aplikasi mobile dan volume transaksi pada internet terus meningkat. Pada Januari 2025, volume transaksi pada aplikasi mobile tumbuh sebesar 29,7 persen yoy dan volume transaksi pada internet meningkat 19,8 persen yoy.
Selain itu, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) tumbuh pesat, yakni meningkat 170,1 persen yoy. Pertumbuhan ini didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
|Baca juga: 3 Strategi BI untuk Penguatan Ekosistem Transaksi Digital Daerah
Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST (Bank Indonesia Fast Payment) mencapai 338,5 juta transaksi atau tumbuh 41,5 persen yoy dengan nilai mencapai Rp870,9 triliun pada Januari 2025. Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS (Bank Indonesia Real Time Gross Settlement) turun sebesar 9,0 persen yoy menjadi 799,3 ribu transaksi dengan nilai Rp15.880 triliun pada Januari 2025.
Sementara itu, dari sisi pengelolaan uang rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 11,0 persen yoy menjadi Rp1.127,6 triliun pada Januari 2025.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
