1
1

Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi pada Februari 2025

Ilustrasi. | Foto: Bank Mandiri

Media Asuransi, JAKARTA – Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2025 tumbuh lebih tinggi. Posisi M2 pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp9.239,9 triliun atau tumbuh sebesar 5,7 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 5,5 persen yoy.

“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,4 persen yoy dan uang kuasi sebesar 1,8 persen yoy,” kata Direktur Eksekutif​ Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 24​ Maret 2025.

Dia jelaskan bahwa perkembangan M2 pada Februari 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Penyaluran kredit pada Februari 2025 tumbuh sebesar 9,0 persen yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.

|Baca juga:BI: Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi pada Januari 2025

Kredit yang diberikan hanya dalam bentuk pinjaman (loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (debt securities), tagihan akseptasi (banker’s acceptances), dan tagihan repo. Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor bank umum yang berkedudukan di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada pemerintah pusat dan bukan penduduk.

|Baca juga:Waspada, Ini 5 Kebiasaan yang Bikin Keuangan Pekerja Milenial Berantakan!

Sedangkan aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,1 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 2,4 persen yoy. Di sisi lain, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) terkontraksi sebesar 5,7 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 14,1 persen yoy.

Sementara itu, Uang Primer (M0) adjusted pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1.882,7 triliun, tumbuh 13,0 persen yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 13,2 persen yoy. Berdasarkan komponen M0 adjusted, Uang Kartal tumbuh sebesar 9,8 persen yoy, sementara Giro Bank Umum di BI adjusted tumbuh sebesar 5,1 persen yoy.

Dijelaskan bahwa Uang Primer (M0) adjusted menggambarkan perkembangan uang primer yang telah mengisolasi dampak penurunan giro bank di Bank Indonesia akibat pemberian insentif likuiditas. Penyajian statistik M0 adjusted tersebut ditujukan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai perkembangan uang primer dan pengaruh dari kebijakan likuiditas yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perkuat Ketahanan dan Akuntabilitas, Regulator Australia Luncurkan 2 Aturan di 2025
Next Post Jasindo Syariah Santuni Anak Yatim

Member Login

or