Media Asuransi, JAKARTA – Iduladha yang di Indonesia dirayakan pada hari Senin, tanggal 17 Juni 2024, biasanya diiringi dengan pemotongan hewan kurban di berbagai wilayah. Siang-sore hari, aneka bau masakan daging, terutama sate, menguar dari berbagai pemukiman.
Ya, secara umum olahan paling gampang dilakukan bagi warga yang mendapat bagian daging kurban adalah dengan membuatnya menjadi sate. Agar tak bosan dengan menu sate yang sama dari tahun ke tahun saat Iduladha, sebaiknya Anda simak inspirasi hidangan daging sapi atau kambing kurban berikut ini.
Tokopedia dan ShopTokopedia bersama Chef Adie Miartadi, yang juga merupakan Presiden Islamic Chef and Culinary of Indonesia, membagi lima resep hidangan olahan daging.
- Spageti Bakar dengan Daging Sambal Matah’
Tren fusion food yang menggabungkan antara dua resep menjadi satu masakan yang unik, bisa dijadikan ide menu baru untuk suasana Iduladha. “Salah satu ide fusion food yang bisa diterapkan yaitu spageti yang menggunakan potongan daging sapi atau kambing. Untuk memberikan cita rasa yang lebih segar dan pedas, tambahkan sambal matah di atas spageti,” ujar Chef Adie dalam keterangan resmi yang dikutip Senin, 17 Juni 2024.
|Baca juga: Tips Agar Aman Konsumsi Daging Merah Saat Lebaran
Dia menjelaskan agar daging cepat empuk tanpa mengubah cita rasa, caranya dapat dengan memotong daging dalam potongan kecil, baluri dengan garam dan lada, kemudian remas-remas hingga sari daging keluar di celah-celah jari, dan diamkan sekitar 20 menit sebelum diolah menjadi menu masakan.
- Sate Kambing Plecing
Masih dalam tren fusion food, kali ini masih mengolah menu klasik yang dibakar yaitu sate, namun dengan bumbu yang berbeda dari biasanya. Awali dengan memilih bagian daging yang empuk seperti has dalam, kemudian memproses daging hingga empuk dengan cara meremas-remasnya, kemudian untuk pembuatan sate buat potongan daging dalam bentuk kotak-kotak.
“Setelah proses pengempukan daging selesai, sebaiknya daging tidak dimasak terlalu lama agar tekstur daging tetap empuk. Bumbu plecing khas Lombok dengan rasa pedas yang nikmat membuat menu sate ini lain dari biasanya,” saran Chef Adie bersama Tokopedia dan ShopTokopedia.
- Daging Panggang Bumbu Rawon
Daging panggang atau steak cenderung dikenal sebagai resep olahan daging ala barat, namun dengan kehadiran bumbu rawon sebagai sausnya, maka menu ini menjadi salah satu ide olahan daging khas Nusantara yang unik.
“Untuk menjaga keseimbangan nutrisi, tambahkan beberapa jenis sayuran seperti brokoli, wortel, buncis, bayam, lettuce, dan kangkung. Dalam satu menu masakan daging, harus diimbangi dengan sayuran yang diproses baik dikukus atau direbus,” jelas Chef Adie.
|Baca juga: Kenali Kalori Agar Diet Lebih Terjaga
- Tumis Daging
Praktis dan legit, berbagai olahan resep daging yang ditumis tidak membutuhkan waktu lama, mulai dari persiapan hingga proses masaknya. Menurut Chef Adie, kunci agar lebih nikmat dan dapat menetralisir kolesterol dari daging adalah dengan menambahkan bawang bombai pada masakan. Mengolah masakan tumisan sebaiknya tidak terlalu lama, cukup diproses masak sekitar lima menit saja.
- Sop Iga Asam Pedas
Sop iga asam pedas mengandalkan metode memasak daging dalam kuah mendidih (boiling), sehingga bisa menggugah selera. Menu asam pedas membuat rasa pada daging sapi atau kambing menjadi lebih segar. Untuk iga kambing dapat dimasak dalam bumbu rempah pedas.
Itulah lima jenis masakan yang dapat Anda pilih saat mengolah daging kurban pada tahun ini. Namun jika tak ingin buru-buru memasaknya, Anda dapat menyimpan daging kurban terlebih dulu, baik disimpan dalam kondisi mentah atau setengah matang.
Chef Adie menyarankan, untuk menyimpan daging mentah, gunakan kantong plastik vakum berlabel ‘BPA-free’ lalu simpan di freezer dengan suhu minus 18 derajat celcius sehingga dapat bertahan hingga enam bulan. Namun jika disimpan di dalam kulkas maka daging tersebut hanya bertahan 3-4 hari.
“Jika ingin menyimpan daging setengah matang, artinya sudah dimarinasi maka bisa disimpan di dalam freezer dan bisa bertahan hingga tiga bulan,” tuturnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News