Media Asuransi, JAKARTA – Puluhan tahun lalu, kebanyakan pasien gagal ginjal berada di di atas usia 50-an. Namun, beberapa tahun terakhir banyak pasien berusia muda yang harus menjalani tindakan hemodialisis atau cuci darah.
Pola hidup yang tidak sehat hingga faktor genetik, dapat membuat kondisi ini makin rentan dialami oleh generasi muda. Data hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa pada kelompok usia 25-34 tahun, proporsi pasien yang menjalani cuci darah akibat gagal ginjal kronis meningkat drastis dari 19,29 persen pada tahun 2018 menjadi 31,4 persen pada tahun 2023.
Nah, ada baiknya Anda memahami risiko gagal ginjal sejak dini. Dengan demikian dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada diri Anda dan orang tersayang.
|Baca juga:Simak Cara Jaga Kesehatan Ginjal Berikut Ini
Untuk memahami lebih lanjut mengenai penyebab gagal ginjal di usia muda serta cara mencegahnya, simak ulasan yang dikutip dari laman Prudential Syariah berikut ini.
1. Kekurangan Cairan Tubuh
Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh menyebabkan ginjal bekerja lebih keras dalam menyaring racun. Ketika tubuh terus-menerus mengalami kekurangan cairan, risiko gangguan ginjal akan meningkat, terutama jika kebutuhan cairan tidak tercukupi secara rutin.
2. Diabetes
Diabetes merupakan salah satu penyebab utama gagal ginjal. Tingginya kadar gula darah dalam tubuh dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal. Hal ini dapat menyebabkan ginjal kehilangan kemampuannya dalam menyaring limbah dan racun dari darah, sehingga berpotensi menyebabkan gagal ginjal.
3. Polycystic Kidney Disease(PKD)
PKD adalah penyakit ginjal genetik yang menyebabkan terbentuknya kista di dalam ginjal. Kista ini dapat memperbesar ukuran ginjal dan merusak jaringan ginjal yang sehat, sehingga mengakibatkan gagal ginjal pada usia yang lebih muda.
|Baca juga:Gagal Ginjal Akut Marak, Ini Langkah untuk Mencegahnya
4. GoodpastureSyndrome
Goodpasture Syndrome merupakan kondisi autoimun yang menyerang ginjal dan paru-paru. Sistem imun keliru mengenali jaringan ginjal sebagai ancaman, sehingga memicu peradangan dan kerusakan ginjal. Kondisi ini bisa memperburuk fungsi ginjal dan menyebabkan gagal ginjal dalam jangka panjang.
5. IgA Nephropathy
IgA Nephropathy adalah gangguan pada ginjal yang terjadi ketika antibodi IgA menumpuk di jaringan ginjal, sehingga menyebabkan peradangan dan gangguan fungsi ginjal. Penyakit ini sering kali muncul tanpa gejala dan dapat menyebabkan gagal ginjal jika tidak ditangani dengan tepat.
6. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi memberikan tekanan berlebih pada pembuluh darah di ginjal, yang lama-kelamaan dapat mengakibatkan kerusakan pada ginjal. Kondisi ini merupakan faktor utama penyebab gagal ginjal kronis di berbagai kelompok usia, termasuk usia muda.
7. Kegagalan Fungsi Hati (Sirosis)
Sirosis atau kegagalan fungsi hati juga dapat menyebabkan gangguan ginjal. Ketika fungsi hati terganggu, ginjal harus bekerja lebih keras untuk membersihkan racun dari darah, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
8. Luka Bakar Berat
Luka bakar berat sering kali menyebabkan dehidrasi berat dan rusaknya jaringan tubuh, yang kemudian membebani ginjal untuk membuang sisa-sisa jaringan rusak. Hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal akut apabila tidak segera ditangani.
|Baca juga:6 Cara Mencegah Tingginya Risiko Penyakit Tidak Menular
9. Penggunaan Obat NSAID Jangka Panjang
Obat NSAID, seperti ibuprofen dan aspirin, jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat merusak jaringan ginjal. Mengonsumsi obat anti nyeri ini tanpa anjuran dokter meningkatkan risiko gangguan ginjal dan gagal ginjal.
10. Sindrom Uremik Hemolitik
Sindrom Uremik Hemolitik adalah kondisi langka yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat merusak sel darah merah dan ginjal. Infeksi ini lebih sering terjadi pada anak-anak, namun bisa juga menyerang orang dewasa, dan berpotensi menyebabkan gagal ginjal akut.
Cara Pencegahan
Ada beberapa langkah untuk mencegah risiko gagal ginjal dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) yang dapat Anda terapkan:
1. Rajin Beraktivitas Fisik
Berolahraga secara teratur dapat menjaga kesehatan jantung dan mengontrol tekanan darah, yang sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit ginjal. Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan ideal dan mengurangi risiko diabetes.
2. Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Normal
Kadar gula darah yang stabil membantu mencegah risiko diabetes dan komplikasi yang dapat merusak ginjal. Pastikan kamu mengatur asupan gula dan menerapkan pola makan seimbang.
3. Menjaga Tekanan Darah Tetap Normal
Mengontrol tekanan darah dengan menjaga pola makan rendah garam dan menghindari stres sangat penting untuk kesehatan ginjal. Hipertensi adalah salah satu faktor utama penyebab gagal ginjal. Jadi selalu pantau tekanan darah Anda secara berkala.
|Baca juga:10 Penyakit yang Tidak Dijamin Asuransi
4.Menjaga Berat Badan Ideal
Obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi, dua kondisi utama yang merusak ginjal. Menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu menjaga berat badan tetap ideal dan menjaga kesehatan ginjal.
5. Minum Air Putih 8-10 Gelas per Hari
Asupan air yang cukup sangat penting untuk menjaga ginjal dalam kondisi optimal. Minum air putih secara rutin membantu ginjal membersihkan racun dari tubuh dan mencegah risiko batu ginjal.
6. Tidak Merokok
Merokok dapat merusak pembuluh darah dan memperburuk kondisi kesehatan ginjal. Hindari rokok untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, terutama bagi yang memiliki risiko tinggi gagal ginjal.
7. Periksa Fungsi Ginjal secara Berkala
Pemeriksaan ginjal secara rutin dapat mendeteksi adanya gangguan ginjal sejak dini. Dengan pemeriksaan yang tepat, penanganan medis bisa dilakukan lebih cepat untuk mencegah gagal ginjal.
8. Tidak Konsumsi Obat Anti Nyeri Tanpa Anjuran Dokter
Penggunaan obat anti nyeri, khususnya NSAID, sebaiknya dibatasi dan hanya digunakan sesuai rekomendasi dokter. Penggunaan obat ini dalam jangka panjang dapat membahayakan fungsi ginjal.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News