Media Asuransi, JAKARTA – Pembiayaan ventura perusahaan obat biofarmasi mengalami penurunan tahun ke tahun (YoY) sebesar 20,2% dari US$8,1 miliar selama kuartal pertama (Q1) tahun 2024 menjadi US$6,5 miliar pada Q1 2025.
Menurut GlobalData, hal ini menunjukkan bahwa lingkungan pembiayaan ventura biofarmasi tetap menantang, mencerminkan penurunan serupa yang terlihat pada tahun 2022 dan 2023, dengan investor terus menyukai perusahaan tahap akhir dengan data klinis.
|Baca juga: Aplikasi GenAI Bisa Atasi Biaya Tinggi di Bidang Kesehatan dan Farmasi
Menurut Pangkalan Data Transaksi Pusat Intelijen Farmasi GlobalData, perusahaan biofarmasi Tahap III mencatat nilai transaksi rata-rata tertinggi sebesar US$62,5 juta pada Q1 2025, menandai peningkatan sebesar 38,9% dari US$45 juta pada tahun 2021 meskipun terjadi puncak dalam keseluruhan aktivitas pembiayaan ventura tahun itu.
|Baca juga: Emiten Farmasi Sangat Menjanjikan untuk Jangka Panjang
Alison Labya, Analis Fundamental Bisnis Farmasi di GlobalData, mencatat nilai transaksi yang lebih tinggi untuk perusahaan tahap akhir menggarisbawahi penyelarasan ulang yang jelas dari selera risiko investor – sebuah tren yang diamati sejak 2024.
“Di tengah ketidakpastian ekonomi makro yang sedang berlangsung, pemodal ventura lebih menyukai peluang dengan rute yang lebih jelas menuju pendapatan jangka pendek dan akses pasar daripada risiko pengembangan jangka panjang,” katanya dalam riset dikutip, Senin, 12 Mei 2025.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News