1
1

Mengapa Kita Perlu Melakukan Screening Retina?

Menjaga kesehatan mata sangat penting untuk mencegah gangguan penglihatan. | Foto: KMN EyeCare/Canva

Media Asuransi, JAKARTA – Retina adalah sebuah lapisan tipis di belakang mata yang terdiri dari jutaan sel dan sangat sensitif terhadap cahaya. Fungsi retina sangat vital, oleh karena itu Anda perlu melakukan pemeriksaan mata tahunan atau yang dikenal dengan istilah screening retina untuk memantau kesehatan mata.

“Tidak hanya itu, pemeriksaan mata secara berkala juga berguna untuk menemukan tanda-tanda penyakit mata tertentu,” jelas dokter Kevin, spesialis mata dari KMN EyeCare, dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, 26 Oktober 2025.

 

Pengertian Screening Retina

Screening retina adalah sebuah pemeriksaan secara keseluruhan area retina untuk mendeteksi adanya indikasi gangguan pada organ mata. Seiring dengan bertambahnya usia, fungsi retina mata akan menurun.

|Baca juga: Mengenal Teknologi Pemeriksaan Retina Mata

Gangguan penglihatan seperti ablasio retina, glaukoma, retinopati hipertensi maupun diabetik, dan penyakit mata lainnya mungkin saja gejalanya tidak diketahui pada tahap awal. “Gejala yang sulit diketahui ini sangat berisiko untuk terlambat mendapatkan pertolongan ketika penglihatan Anda mulai terganggu,” jelas Kevin.

Sebagian besar screening retina ini direkomendasikan untuk pasien dengan kondisi berikut ini:

  1. Diabetes

Penyakit diabetes dapat merusak pembuluh darah pada retina. Seiring berjalannya waktu, gula darah yang melonjak tinggi dapat menyebabkan kebutaan. Pada pasien diabetes disarankan untuk melakukan screening setahun sekali.

  1. Degenerasi makula

Bagian pusat retina disebut dengan makula. Seiring bertambahnya usia, makula akan mengalami kerusakan sehingga menyebabkan penglihatan kabur dan sulit fokus. Secara umum, degenerasi makula terdiri dari dua jenis, yaitu basah dan kering.

Sejauh ini, degenerasi makula kering merupakan bentuk yang paling umum terjadi, sekitar 90 persen kasus. Penyebabnya adalah menumpuknya sisa hasil metabolisme sel-sel retina di bawah lapisan retina sehingga mengganggu fungsi retina karena gabungan faktor usia, genetik, dan gaya hidup ataulingkungan.

Sementara itu, untuk degenerasi makula basah disebabkan oleh pembuluh darah abnormal yang tumbuh di bawah retina yang juga disertai kerentanan genetik dan usia. Kondisi ini menyebabkan pasien kehilangan penglihatan lebih cepat. Screening retina sangat penting dilakukan untuk menentukan jenis degenerasi makula ini.

|Baca juga: Apakah Retina Mata yang Sobek, Dapat Sembuh?

  1. Glaukoma

Penyakit glaukoma dapat merusak saraf optik dan menyebabkan kebutaan. Hal ini disebabkan karena adanya cairan yang menumpuk di depan mata sehingga meningkatkan tekanan pada bola mata dan penekanan pada saraf optik.

  1. Toksisitas retina

Penggunaan obat radang sendi hydroxychloroquine secara terus menerus dapat bersifat toksik dan merusak retina Anda.

  1. Penglihatan memburuk

Ketika pasien mengeluhkan perburukan pada penglihatan tanpa diketahui penyebab pastinya, dokter akan menyarankan untuk melakukan screening retina.

 

Proses Screening Retina

Langkah pertama, dokter akan memberikan obat tetes yang berfungsi untuk melebarkan bagian pupil pada mata pasien. Pupil yang melebar akan mempermudah dokter dalam memeriksa kondisi retina. Umumnya, proses screening retina hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit tanpa rasa sakit.

Berikut ini prosedur screening retina:

– Pasien diminta untuk meletakkan dagu dan dahi pada penyangga untuk menjaga agar kepala tetap stabil.
– Pasien diminta membuka mata selebar mungkin dan menetap lurus pada suatu objek.
– Alat laser akan memindai mata pasien.
– Gambar-gambar yang dihasilkan oleh alat tersebut akan diunggah pada layar komputer sehingga dokter dapat menganalisisnya.

|Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Mata dan Faktor-Faktor Risiko Gangguan Retina 

Terdapat sedikit perbedaan pada proses screening retina pada pasien yang mengalami degenerasi makula basah. Tes ini dikenal dengan nama angiography fluorescein, yang menggunakan zat warna khusus (fluorecein) untuk melihat pembuluh darah pada retina.

Untuk tes ini, dokter akan menyuntikkan jarum pada pembuluh darah di lengan. Ketika zat pewarna sudah memasuki mata pasien, pembuluh darah akan terlihat lebih jelas sehingga dokter dapat mengambil gambar. Prosedur ini membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama, yaitu sekitar 30 menit.

Setelah menjalani tes, penglihatan pasien akan kabur selama sekitar empat jam dan juga akan lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pasien akan diminta menggunakan kacamata hitam dan dibutuhkan bantuan untuk mengantar pulang. Penggunaan softlens juga sebaiknya ditunda terlebih dahulu selama empat jam pasca screening.

 

Hasil Screening Retina

Setelah prosedur screening dilakukan, dokter akan mendiskusikan hasil pemeriksaan dengan pasien. Hasil screening dapat membantu dokter melihat tanda-tanda adanya kelainan mata yang mungkin sebelumnya tidak terdeteksi.

Kondisi retina pasien yang terlihat pada gambar di komputer dapat dibandingkan dengan tes mata yang lain. “Ketika hasil screening menunjukkan adanya indikasi mata yang tidak normal, dokter akan melakukan penanganan yang sesuai dengan kondisi medis pasien,” jelas Kevin.

Mata Anda adalah indera yang fungsinya sangat vital. Oleh karena itu, sebaiknya jaga kesehatan mata dengan melakukan pemeriksaan secara berkala.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bos Bank DBS Ungkap 5 Tren yang Membentuk Arah Sustainable Financing saat Ini
Next Post 5 Tips Pilih Asuransi untuk Keluarga Muda ala Astra Life

Member Login

or