1
1

Mengenal ‘Penyakit’ Pembengkakan Jantung

Ilustrasi. | Foto: Halodoc

Media Asuransi, JAKARTA – Masyarakat awam sering salah mengartikan pembesaran atau pembengkakan jantung, sebagai suatu penyakit. Jamak kita temui ungkapan ‘sakit pembengkakan jantung’.

Dalam artikel yang dimuat website Halodoc dan telah ditinjau oleh dokter Budiyanto, disebutkan bahwa pembengkakan jantung atau kardiomegali, bukanlah penyakit, melainkan tanda dari kondisi lain. Istilah ‘kardiomegali’ mengacu pada pembesaran jantung yang terlihat pada tes pencitraan apa pun, termasuk rontgen dada.

Dijelaskan bahwa tes lain kemudian diperlukan untuk mendiagnosis kondisi yang menyebabkan jantung membesar.

|Baca juga: Tips Ampuh Cegah Penyakit Jantung di Usia Muda

Pembesaran jantung dapat saja tidak menimbulkan gejala. Namun orang lain mungkin memiliki tanda dan gejala, seperti sesak napas, irama jantung yang tidak normal (aritmia), dan pembengkakan di dada. Tergantung pada kondisinya, jantung yang membesar ini mungkin bersifat sementara atau permanen.

 

Penyebab Pembengkakan Jantung

Pembesaran jantung dapat disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan jantung memompa lebih keras dari biasanya atau yang merusak otot jantung. Terkadang jantung menjadi lebih besar dan menjadi lemah karena alasan yang tidak diketahui.

Kondisi jantung yang dialami sejak lahir (bawaan), kerusakan akibat serangan jantung, atau detak jantung yang tidak normal (aritmia) dapat menyebabkan pembengkakan jantung.

Kondisi lain yang terkait dengan pembengkakan jantung meliputi:

  1. Tekanan Darah Tinggi

Jantung mungkin harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh, memperbesar dan menebalkan otot.

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar, menyebabkan otot jantung akhirnya melemah. Hipertensi juga dapat memperbesar ruang atas jantung.

|Baca juga: 10 Manfaat Renang bagi Kesehatan Jantung

Tekanan darah tinggi memang tidak menyebabkan gejala yang berarti, tetapi dapat menjadi silent killer. Oleh karena itu, Anda perlu rutin konsumsi obat penurun tekanan darah tinggi agar tidak membebani kerja jantung.

Bila menemukan adanya masalah pada jantung, dokter mungkin akan meresepkan obat jantung lainnya seperti simvastatin, aspilets, hingga atorvastatin.

  1. Penyakit Katup Jantung

Empat katup di jantung akan menjaga darah mengalir ke arah yang benar. Jika katup rusak oleh kondisi seperti demam rematik, cacat jantung, infeksi (endokarditis menular), detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium), gangguan jaringan ikat, obat-obatan tertentu atau perawatan radiasi untuk kanker, jantung mungkin membesar.

  1. Kardiomiopati

Penyakit jantung ini mempersulit jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Seiring perkembangannya, jantung mungkin membesar untuk mencoba memompa lebih banyak darah.

  1. Hipertensi Pulmonal

Ini adalah kondisi terjadinya tekanan darah tinggi di arteri yang menghubungkan jantung dan paru-paru. Jantung mungkin perlu memompa lebih keras untuk memindahkan darah antara paru-paru dan jantung. Akibatnya, sisi kanan jantung dapat membesar.

  1. Cairan di Sekitar Jantung

Akumulasi cairan dalam kantung yang berisi jantung dapat menyebabkan jantung tampak membesar pada rontgen dada.

  1. Penyakit Arteri Koroner

Dengan kondisi ini, plak lemak di arteri jantung menghalangi aliran darah melalui pembuluh jantung, yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Ketika bagian dari otot jantung mati, jantung harus memompa lebih keras untuk mendapat darah yang cukup ke seluruh tubuh, sehingga menyebabkan pembengkakan jantung.

  1. Anemia

Ini merupakan kondisi saat tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh. Anemia kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur. Jantung pun harus memompa lebih banyak darah untuk menebus kekurangan oksigen dalam darah.

  1. Gangguan Tiroid

Baik kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dan kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) dapat menyebabkan masalah jantung, termasuk pembesaran jantung.

  1. Hemokromatosis

Ini adalah kondisi saat kadar zat besi berlebihan dalam tubuh. Hemochromatosis adalah kelainan, berupa tubuh tidak memetabolisme zat besi dengan baik, menyebabkannya menumpuk di berbagai organ, termasuk jantung. Hal ini dapat menyebabkan ventrikel kiri membesar karena melemahnya otot jantung.

  1. Amiloidosis

Ini adalah kondisi langka yang memengaruhi jantung. Amiloidosis adalah suatu kondisi di saat protein abnormal beredar dalam darah dan dapat disimpan di jantung, mengganggu fungsi jantung dan menyebabkan pembengkakan jantung.

|Baca juga: Nyeri Dada, Penyakit Jantung atau GERD? Kenali Bedanya

Pembengkakan jantung tidak selalu menyebabkan gejala. Namun, ketika gejala muncul, kondisi ini dapat memicu:

– Sesak napas, terutama saat beraktivitas atau berbaring
– Kelelahan atau kelemahan
– Detak jantung yang tidak teratur
– Nyeri dada
– Pembengkakan pada kaki atau perut
– Batuk terus-menerus atau kronis
– Pusing atau pingsan

Pembengkakan jantung dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk: gagal jantung, yakni jantung tidak mampu memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh. Aritmia, yakni gangguan pada irama jantung yang dapat berpotensi mengancam nyawa. Gumpalan darah, karena pembengkakan dapat menyebabkan darah menggumpal di dalam jantung, yang jika lepas dapat menyebabkan stroke atau serangan jantung. Serta kardiomiopati, yakni penyakit pada otot jantung yang bisa memperburuk fungsi jantung.

 

Diagnosis Pembengkakan Jantung

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis pembengkakan jantung, antara lain:

– Pemeriksaan Fisik: Mendengarkan suara jantung dan paru-paru.
– Elektrokardiogram (EKG): Merekam aktivitas listrik jantung.
– Ekokardiogram: Menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung.
– Rontgen Dada: Menampilkan ukuran dan bentuk jantung.
– MRI Jantung: Memberikan gambar detail jantung.
– Tes Darah: Memeriksa kadar zat tertentu dalam darah yang dapat mengindikasikan masalah jantung.

 

Pengobatan

Pengobatan pembengkakan jantung tergantung pada penyebabnya. Beberapa opsinya meliputi:

– Penggunaan obat-obatan: Diuretik (pil air) untuk mengurangi cairan berlebih, obat-obatan antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah, dan obat untuk mengontrol detak jantung.
– Perubahan gaya hidup: Mengurangi asupan garam, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, dan melakukan aktivitas fisik teratur.
– Prosedur medis: Seperti operasi untuk memperbaiki katup jantung atau mengatasi penyumbatan arteri.
– Penggunaan alat implantasi: Seperti pacemaker untuk mengatur detak jantung.

Apakah jantung bengkak dapat sembuh? Jawabannya tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Pada beberapa kasus, jika penyebab kardiomegali diatasi, ukuran jantung dapat kembali normal atau setidaknya membaik.

|Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Jantung, Simak di Sini!

Namun, pada kasus lain, kerusakan pada jantung mungkin sudah terlalu parah dan bersifat permanen. Pada kondisi ini, fokus pengobatan adalah mengelola gejala, mencegah komplikasi lebih lanjut, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

 

Pencegahan Pembengkakan Jantung

Meskipun tidak semua penyebab jantung bengkak dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:

  1. Kontrol Tekanan Darah

Jaga tekanan darah tetap dalam batas normal dengan diet sehat, olahraga teratur, dan obat-obatan jika diperlukan.

  1. Jaga Kadar Kolesterol

Hindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol, serta lakukan pemeriksaan kolesterol secara teratur.

  1. Berhenti Merokok

Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

  1. Batasi Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak otot jantung.

  1. Kelola Diabetes

Jaga kadar gula darah tetap terkontrol untuk mencegah kerusakan pada jantung dan pembuluh darah.

  1. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Deteksi dini faktor risiko penyakit jantung dapat membantu mencegah komplikasi.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 5 Tips Mengelola Stres untuk Ayah
Next Post Kemenpar Optimistis Target Kunjungan Wisman Tercapai

Member Login

or