Media Asuransi, JAKARTA – Salah satu jenis investasi yang disebut ‘paling mudah’ dan banyak dilirik orang adalah emas. Salah satu alasannya adalah karena lebih aman bagi orang yang ingin memulai investasi dengan risiko rendah.
Dalam laman resmi Allianz dikutip Rabu, 20 November 2024, pergerakan harga emas cenderung meningkat berdasarkan data historis. Pada umumnya, harga emas selalu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Meskipun, memang ada kalanya harga emas mengalami stagnasi.
Namun, sebelum memutuskan untuk memilih emas sebagai salah satu instrumen investasi, ada baiknya simak penjelasan detail mengenai kelebihan dan kekurangan, serta tips melakukan investasi emas, berikut ini.
Mengapa Pilih Investasi Emas?
Hingga 2024 ini, emas masih memiliki kinerja baik di tengah inflasi dan suku bunga yang tinggi. Banyak investor yang cenderung membeli emas (dan logam lainnya) ketika mereka mengkhawatirkan aset lain atau keadaan ekonomi yang lebih luas.
|Baca juga: 6 Tips Cara Investasi Emas Supaya Untung dan Tidak Rugi
Apalagi resesi dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan kekhawatiran tersebut. Sementara emas telah lama dikenal sebagai instrumen investasi yang stabil dan menguntungkan.
Untuk memudahkan dalam berinvesitasi emas, saat ini sudah ada skema cicilan yang memungkinkan investor membeli emas secara langsung karena harganya yang tinggi.
Seperti investasi lain, emas juga memiliki kelebihan dan kekurangannya.
- Kelebihan
Stabilitas Harga dalam Jangka Panjang
Emas cenderung meningkat nilainya dalam jangka panjang, bahkan pada saat terjadi gejolak ekonomi. Dilansir di laman Bank Muamalat, menurut World Gold Council, harga emas naik rata-rata 11 persen per tahun selama 20 tahun terakhir.
Tahan Inflasi
Inflasi bisa membuat harga barang dan jasa naik. Meskipun ini juga berdampak pada emas, tetapi semakin tinggi tingkat inflasi, biasanya harga emas akan semakin mahal. Itulah yang membuat banyak orang lebih memilih investasi atau menyimpan aset dalam bentuk emas karena jika terjadi inflasi, nilainya semakin meningkat. Sementara uang justru akan kehilangan nilainya.
Mudah Dijadikan Uang
Menurut OJK, emas bisa dijual atau digadai melalui perusahaan gadai atau toko emas sehingga relatif lebih mudah diuangkan. Kemudahan ini tak didapatkan dalam produk investasi pasar modal lain yang hanya dapat dijual pada jam kerja bursa dan membutuhkan waktu untuk proses likuidasi dana.
- Kekurangan
Tidak Menghasilkan Pendapatan Pasif
Keuntungan investasi emas hanya bisa Anda dapatkan saat menjualnya. Berbeda dengan produk investasi pasar modal pada umumnya, seperti saham, yang masih bisa menghasilkan pendapatan pasif berupa dividen per tahun.
|Baca juga: Gerak Harga Emas Dunia Stabil
Kurang Cocok untuk Investasi Jangka Pendek
Meskipun nilainya relatif stabil, tetapi emas cenderung memiliki kenaikan harga yang lambat. Ini membuatnya kurang cocok menjadi investasi jangka pendek karena lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
Nilai Spread Lebih Tinggi
Spread adalah selisih dari harga jual (buyback) dan harga beli. Jika dibandingkan produk pasar modal lain, fluktuasi harga emas sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, seperti tingkat inflasi dan kurs rupiah.
Jadi, agar mendapatkan keuntungan investasi yang optimal, pastikan menjual emas di saat harga sedang tinggi dengan nilai spread yang kecil.
Jenis-Jenis Investasi Emas
Ternyata, ada beberapa jenis investasi emas yang bisa dipilih sesuai dengan keinginan dan kemampuan. Berikut penjelasannya.
- Emas Fisik
Disebut juga ’emas batangan’, inilah yang dibayangkan kebanyakan orang saat berpikir tentang investasi emas. Selain batangan, koin emas, bongkahan emas murni, dan perhiasan juga bisa dijadikan investasi.
Namun, catatan untuk perhiasan emas, tidak ada jaminan bisa menjual perhiasan dengan harga lebih tinggi dari harga saat membelinya. Ini karena ada ‘mark-up’ cukup besar pada perhiasan sehingga nilai jualnya tidak sebanding dengan harga beli.
- Tabungan Emas
Tabungan emas merupakan layanan penitipan emas yang memungkinkan Anda untuk berinvestasi dalam bentuk emas. Cara menabung emas juga cukup mudah, dan dapat dilakukan melalui online atau offline pada lembaga yang terdaftar secara resmi di OJK.
- Dana Emas
Jika berinvestasi di reksa dana emas, baik reksa dana maupun exchange-traded fund (ETF), berarti memiliki saham di berbagai aset terkait emas, misalnya beberapa perusahaan yang menambang atau memproses emas.
|Baca juga: Investasi Emas dan Reksa Dana, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Namun, yang membedakannya adalah tidak memiliki emas fisik atau saham individual. Meski begitu, reksa dana emas dan/atau ETF memiliki likuiditas lebih tinggi dibandingkan emas fisik serta menawarkan tingkat diversifikasi yang tidak dimiliki oleh saham tunggal.
- Kontrak Berjangka Emas
Ini adalah kontrak atau perjanjian untuk membeli atau menjual sejumlah emas di kemudian hari, yang diperdagangkan di bursa. Karena memiliki banyak risiko, ini bukan pilihan investasi yang cocok untuk investor yang belum berpengalaman.
Tips Untuk Memulai Investasi Emas
Masih tertarik dengan investasi emas? Berikut beberapa tipsnya:
- Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan terlebih dahulu apa tujuan Anda dalam berinvestasi. Misalnya, untuk biaya pernikahan, pendidikan anak, atau tabungan hari tua.
Jika sudah menemukan tujuan berinvestasi, setelah itu tentukan jangka waktunya. Sesuaikan jangka waktu investasi dengan waktu kamu ingin mencapai tujuan tersebut.
- Perhatikan Harga Emas
Sebelum memutuskan untuk membeli, perhatikan harga emas pada saat Anda ingin membelinya. Meski harga emas cenderung stabil dan perubahannya tidak terlalu signifikan, tetapi lebih baik jika Anda membeli emas saat harga sedang turun untuk memaksimalkan keuntungan di masa depan.
- Bijak Pilih Tempat Investasi Emas
Jangan sembarang pilih tempat investasi. Pilihlah tempat yang terpercaya dan berpengalaman dalam menangani investasi atau menabung emas, serta yang paling sesuai kebutuhan.
- Mulailah dari Nominal Kecil
Bagi sebagian orang, harga emas cukup tinggi dan sulit dijangkau. Inilah yang membuat mereka maju-mundur untuk berinvestasi emas karena harus mengumpulkan sejumlah uang untuk memulainya. Namun, sekarang sudah banyak layanan yang memungkinkan untuk berinvestasi emas dari modal yang kecil atau bahkan dicicil.
Selain menyiapkan investasi, juga perlu menyiapkan bekal finansial untuk keluarga tercinta dalam bentuk warisan. Hal tersebut untuk melindungi investasi yang telah kamu kumpulkan dan mengantisipasi risiko kematian mendadak.
Sebagai contoh, jika ingin menyiapkan warisan sebesar satu miliar rupiah melalui tabungan, mungkin memerlukan waktu yang sangat lama. Namun, dengan asuransi jiwa, dana tersebut dapat diwariskan kepada keluarga secara penuh saat meninggal.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News