Media Asuransi, JAKARTA – Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 Januari 2025, menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil di tengah dinamika perekonomian global dan domestik. Perkembangan terkini perekonomian global menunjukkan pemulihan terbatas dengan rilis data mayoritas negara berada di bawah eskpektasi, namun inflasi masih cukup persisten.
“Hal ini mendorong stance bank sentral global lebih netral ke depan meski mayoritas bank sentral menurunkan suku bunga kebijakan dalam dua bulan terakhir,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam jumpa pers secara daring, Selasa, 7 Januari 2025.
|Baca juga: Wamenkeu Sebut Belanja Negara untuk Melindungi Rakyat dan Jaga Stabilitas Ekonomi
Da jelaskan bahwa di AS, perekonomian dan data ketenagakerjaan tumbuh solid dengan inflasi yang masih cenderung sticky. The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) pada FOMC Desember, namun memberikan sinyal high for longer dengan pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) di 2025 hanya sebesar 50 bps. Sebelumnya pemangkasan 75 bps dengan ekspektasi pasar sebesar 75-100 bps. “Pasar juga terus mencermati kebijakan Presiden Trump yang turut mempengaruhi kenaikan volatilitas pasar keuangan,” tutur Mahendra.
|Baca juga: Ribuan Aset Industri Keuangan Asia Tenggara Terekspos Publik Tak Sengaja, Bagaimana Nasib Indonesia?
Di China, pemulihan sisi supply mulai terlihat kendati belum ada sinyal perbaikan di sisi demand. Data Consumer Price Index (CPI) terus menunjukkan disinflasi dan ekspor terkontraksi, sementara di sisi lain, PMI Manufaktur tercatat di zona ekspansi.
Dari sisi domestik, menurut Mahendra, kinerja perekonomian masih terjaga stabil. Tingkat inflasi headline (CPI) menurun menjadi 1,55 persen yoy dengan inflasi inti naik menjadi 2,26 persen yoy. Surplus neraca perdagangan juga berlanjut dan PMI Manufaktur terus membaik.
Dengan berbagai kebijakan yang dilakukan OJK serta langkah penegakan ketentuan dan peningkatan integritas, OJK meyakini sektor jasa keuangan dapat terjaga stabil dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian nasional.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News