1
1

Membangun Team Work Melalui Permainan Paintball

    Bosan dengan rekreasi di pantai ataupun gunung? Ingin mencari wahana liburan dengan suatu tantangan? Kiranya wahana perang paintball dapat menjadi alternatif untuk mengisi liburan yang menyenangkan. Keseruan permainan ala tentara ini dilakukan dengan beregu, tentu dengan mengajak anggota keluarga, saudara, rekan kerja, atau teman sejawat untuk menguji adrenalin sembari ber-gathering ria.

   Selepas bermain senapan peluru cat warna-warni ini, badan akan terasa bugar dan kembali bersemangat menghadapi rutinitas di hari selanjutnya. Melihat dari jenisnya, adu perang senjata cat ini termasuk olah raga ekstrim. Pasalnya, dalam permainannya para peserta akan melakukan gerakan ekstra, berlari, merayap, menyelinap, dibarengi rasa was-was akan terkena peluru. Oleh karena itu berolahraga paintball ini membutuhkan stamina prima sebab memberikan efek tingkat kelelahan yang tinggi. Soal safety, itu yang paling utama, khususnya paling penting untuk dijaga adalah mata, jangan sampai terkena percikan peluru cat. Oleh karena itu, para peserta akan dilengkapi dengan baju seragam, rompi, serta helm berikut googgle (kacamata) pengaman, selama berada di arena perang dan dilarang keras dilepas.

    Bagi yang hobi olah raga fisik dan berkeringat banyak, keseruan perang paintball ini menjadi permainan mengasyikkan. Tersaji dengan penuh strategi, kekompakan regu, konsentrasi, serta endurance yang prima. Tidak sekadar seru-seruan, bermain paintball ini juga memberikan efek dalam menciptakan jiwa yang tangguh serta berhati-hati, membangun teamwork yang handal, serta melatih sifat toleran dan saling melindungi antarsesama anggota tim.

   Untuk merasakan keseruan olah raga ini, Media Asuransi mendapat kesempatan bermain paintball bersama 30-an orang awak media dalam acara Media Gathering yang digelar PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) di Sentul-Bogor Jawa Barat, pada pertengahan November 2019 lalu. Seluruh peserta dibagi dalam empat tim. Dan, tim pemenang akan berhadapan dengan tim Asuransi Jasindo yang terdiri dari para group head dan staf humas perusahaan asuransi plat merah tersebut.

    Corporate Secretary Asuransi Jasindo Ario Radityo mengatakan bahwa ‘Jasindo Media Gathering’ ini digelar untuk mewujudkan silaturahmi baik yang terjalin antara perusahaan dan awak media. Pada kesempatan kali ini, ungkap Ario, kita berolah raga, berlatih fokus, saling mengenal sesama, bergembira, dan menjaga kekompakan. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi ajang rutin kita untuk ke depan. Sebagai momen untuk memperkuat silaturrahmi. Di sini kita belajar fairness, melatih disiplin, dan kejujuran,” ungkap Ario di sela pertandingan.

    Arena permainan tempat kami bertanding adalah perang hutan. Area seluas 15×40 meter menjadi tempat kami berjuang untuk bisa memenangkan peperangan. Di antara pepohonan, pihak pengelola tempat telah menyiapkan arena perang dengan beberapa ornamen, berupa susunan batu, seng, serta drum yang sengaja ditaruh sebagai tempat berlindung. Permukaan tanah yang tidak rata serta penuh dengan rumput tebal menjadi tantangan tersendiri bagi peserta dalam melakukan penyerangan ataupun merayap.

     Dalam peperangan ini, masing-masing peserta dipersenjatai dengan senapan laras panjang yang telah diisi perluru berwarna sebanyak 30 butir, helm sebagai pelindung kepala dan wajah, serta rompi pengaman untuk melindungi bagian dada dan punggung.

     Dalam permainan paintball terdapat istilah ‘hit’, yaitu peserta yang terkena tembakan sempurna dengan tanda peluru mengenai salah satu anggota badannya dan peluru pecah. Bagi yang hit, harus mengangkat senjata dan keluar dari arena perang. Sikap fairness dalam pertandingan ini memang sangat diuji, dan siapa yang melakukan wiping (kecurangan) mengelabui lawan atau wasit dengan berusahan menghapus cat yang menempel di badan saat tertembak, maka peserta tersebut akan didiskualifikasi.

     Sebelum dimulai pertandingan, terlebih dahulu masing-regu diberi pengarahan oleh pengawas yang juga bertindak sebagai wasit. Diajarkan cara memegang senapan laras panjang, mengunci dan membuka kunci, serta cara membidik musuh. Sedangkan untuk strategi perang diserahkan kepada masing-masing grup. Kedua regu diberi kesempatan selama satu menit untuk melakukan simulasi sebagai ujicoba dalam beradaptasi dengan senapan dan arena perang. Dalam simulasi ini, diingatkan untuk tidak terlalu boros dalam menembakkan peluru. Karena kalaupun mengenai sasaran tentu tidak dihitung sebagai poin.

    Simulasi telah usai, saatnya pertandingan dimulai. Wasit membunyikan sirene pertanda dua regu siap melakukan pertempuran. Para peserta langsung mengambil posisi. Entah seperti film perang atau memang layaknya perang sungguhan, para peserta sangat serius. Merayap, mengintip di belakang pelindung, berlari, dan saling mengingatkan sesama teman. Suasana tersebut juga dibuat tegang, hingga penonton pun ada yang berteriak histeris. Hanya wasit yang terlihat santai memandu permainan.

    Suara tembakan berdentum saling berbalasan. Ada yang boros menggunakan peluru, sehingga di pertengahan permainan harus dikeluarkan karena kehabisan amunisi. Ada yang pelit menarik pelatuk, hingga permainan selesai masih menyisakan banyak peluru. Ada pula yang tidak pernah keluar dari persembunyian karena takut, hingga pada akhirnya jadi bulan-bulanan regu lawan yang masih tersisa.

    Bagi yang terkena tembakan, dipersilakan membagikan sisa amunisi kepada rekan satu timnya yang berada pada posisi terdekat, sebelum keluar arena. Durasi permainan paintball normalnya sekitar 15-20 menit. Namun jika sebelum waktu itu sudah ada pemenang, wasit akan membunyikan sirene pertanda permainan usai. Persoalannya, ketika kedua regu bermain cenderung defensive, pelit menembakkan peluru, ataupun masing-masing peserta tidak aktif dan hanya sembunyi saja, maka sudah menjadi tugas wasit membuat suasana terus tetap bergelora. Wasit akan berteriak-teriak memberikan instruksi bahkan memprovokasi untuk bergerak pada masing-masing regu agar permainan terus terlihat seru.

    Rasa lelah, dan derasnya kucuran keringat tidak akan menjadi perhatian saat berlangsungnya pertempuran, karena dikalahkan oleh keseruan dan hasrat untuk membidik lawan serta membayangkan satu peluru dapat bersarang dan membaluri sasaran dengan warna cat. Keletihan baru terasa saat pertandingan dinyatakan usai oleh wasit. Tak peduli menang atau kalah, setiap pertandingan yang dilalui memberikan kesan, bahwa peserta telah melewati perjuangan tangguh.

    Setelah melepas peralatan serta perlengkapan paintball, keasyikan selanjutnya adalah menikmati minuman dingin serta santapan siang yang telah disediakan panitia. Kemudian para peserta bersiap pulang dengan membawa semangat baru dengan kesan yang tak terlupakan. B. Firman

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Adira Insurance Gelar SCA 2019
Next Post Sensasi Karakter Wangi dari Parfum Keluarga Kadarshian

Member Login

or