Srikandi Bisnis dan Keuangan Peragakan Busana Oscar Lawalata Culture

Di tengah kesibukan yang padat sebagai eksekutif di sektor bisnis dan keuangan, beberapa perempuan yang tergabung dalam sebuah perkumpulan Srikandi Bisnis dan Keuangan Indonesia (SBKI) meluangkan waktunya untuk ikut dalam sebuah peragaan busana yang diadakan di salah satu hotel bintang 5 di seputaran Menteng, Jakarta Pusat.

Pagelaran busana bertemakan ‘Untukmu Ibu’ rangka menyambut Hari Ibu itu dalam yang jatuh pada 22 Desember. Fashion show dengan menampilkan beberapa busana apik nan elegan itu merupakan hasil kolaborasi Oscar Lawalata Culture dengan Humbang Kriya, sebuah wadah binaan Asuransi Sinar Mas yang berada di sebuah desa kecil di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.

SBKI merupakan kumpulan eksekutif-eksekutif perempuan inspiratif yang begerak di industri bisnis dan keuangan. Saat ini anggotanya ada 11 orang yakni Komisaris Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk/Ekonom INDEF, Aviliani yang juga didapuk sebagai ketua SBKI. Selanjutnya, ada Direktur Bank BCA, Vera Eve Liem, Direktur Bank Danamon, Rita Mirasari, Direktur Utama PT MNC Sekuritas, Susy Meilina, Direktur Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), Chesna Fizetty Anwar, Direktur PT Asuransi Sinar Mas, Dumasi MM Samosir, Head of Consumer & Micro Business PT Bank National Nobu Tbk, Juanita A Luthan, Direktur Keuangan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Evi A Ismail, Direktur Keuangan PT Petromine Energy Trading, Yuanita Rohali, Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transportasi Jakarta (Jakartakarta), Lies Permana Lestari, dan terakhir adalah Senior Vice President PT Rintis Sejahtera, A Susanti.

Layaknya kelompok geng SMA di film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) yang diisi dengan wanitawanita hebat dan kompak. Di film itu Cinta (diperankan Dian Sastro) selalu mendapat support dari temantemannya, sama halnya dengan Dumasi yang di support dengan teman-temannya yang tergabung dalam circle SBKI.

Dumasi Samosir sebagai pembina Rumah Kreatif Sinar Mas, menjelaskan bahwa fashion show kolaborasi Humbang Kriya dengan Oscar Lawalata Culture ini merupakan bentuk komitmen PT Asuransi Sinar Mas dan Rumah Kreatif Sinar Mas, untuk mendukung agar karya mitra binaan dapat naik kelas dan pada akhirnya terus berkelanjutan. “Kami juga mengajak semua pihak untuk dapat mendukung UMKM lokal dengan menggunakan produk-produk karya anak bangsa karena UMKM maju berawal dari kita,” katanya.

Menurut Dumasi, Rumah Kreatif Sinar Mas merupakan wadah Corporate Social Responsibility (CSR) PT Asuransi Sinar Mas di Humbang Hasundutan, Sumatra Utara. Rumah Kreatif ini didirikan sebagai bentuk dukungan terhadap nota kesepahaman antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Pariwisata dalam pengembangan Kawasan Danau Toba sebagai salah satu dari lima destinasi wisata super prioritas pemerintah.

“Melalui kolaborasi ini, para teman kreatif Humbang Kriya diharapkan dapat berkembang bersama dalam dinamisme trend fashion dan industri kreatif untuk mengasah dan memberi motivasi kepada para pengrajin, agar dapat menghasilkan sebuah desain masa kini yang dapat dipakai sehari-hari dan bisa berkembang di dunia fashion,” ujar Asha Smara Darra dari Oscar Lawalata Culture.

Para srikandi ini sangat mendukung produk lokal UMKM seperti Humbang Kriya untuk naik kelas diantaranya dengan mendukung, menggunakan, dan bahkan mempromosikan produknya.

Komentar Anggota SKBI
Ekonom INDEF, Aviliani mengatakan awalnya adalah ketika Dumasi yang aktif dalam wadah Humbang Kriya sering menggunakan produknya dan menjadikan dia merasa tertarik dengan beberapa produknya setelah dijadikan busana. “Ya, awalnya adalah kebetulan teman yang aktif di dalam Humbang Kriya ini, memberikan contoh baju, kemudian kita foto-foto bareng. Setelah itu saya merasa bahannya nyaman dan kualitasnya juga bagus. Setelah itu saya mencoba untuk membeli dan akhirnya jadi suka dengan produknya,” kata Aviliani.

Direktur PT Asuransi Sinar Mas, Dumasi MM Samosir sedang memperagakan busana di catwalk beberapa waktu lalu. | Foto: Doc

Menurutnya, SBKI sebagai kumpulan para wanita yang merupakan pemimpin pada sektor bisnis dan keuangan sangat mendukung acara ini, karena Asuransi Sinar Mas dan Oscar Lawalata Culture turut menaikkan kelas UMKM. Apalagi mengkolaborasikan karya UMKM dengan designer ternama.

“Selain itu, binaan UMKM ini terkait dengan pewarnaan alami yang mendukung usaha ramah lingkungan. Kolaborasi ini perlu ditularkan kepada yang lain, agar menaikkan kelas UMKM lebih banyak lagi. Selain itu, juga dapat meningkatkan nilai karya seni khas Indonesia,” ujar Aviliani.

Direktur Keuangan Bank BCA, Vera Eve Liem, juga mengatakan bahwa dia sering mendengar cerita mengenai kain yang dibuat secara alami itu dari Dumasi. Selain itu, saat bertemu corak baju yang dikenakan juga khas. Kainnya dibuat secara handmade sehingga setiap kain memiliki motif berbeda.

“Saya berteman lama dengan ibu Dumasi, saya sering mendengar mengenai kain yang dibuat secara alami, dan hasil warnanya. Cara pewarnaan maupun pengerjaan juga secara alami. Dari situ saya mulai memperhatikan betapa detailnya dan salah satunya yang sangat khas adalah cara pewarnaannya, akhirnya saya jatuh cinta dengan karyakarya Humbang Kriya ini,” kata Vera.

CEO PT MNC Sekuritas, Susy Meilina juga turut memberikan pengakuan bahwa dia mengenal produk Humbang Kriya dari Dumasi Samosir. Menurutnya, Dumasi sering memakai produk itu ketika mereka berkumpul. “Awal perkenalan, waktu melihat Bu Duma sering pakai baju yang cantik-cantik. Lalu, berkesempatan diundang fashion show yang dibuat Bu Duma. Nah, dari situ melihat langsung ternyata banyak koleksinya yang cantik-cantik dan langsung jatuh cinta,” kata Susy.

Hasil dari ketertarikan dari pada anggota Srikandi ini, tidak hanya ketertarikan semata yang hanya membeli produk tersebut dan memakainya untuk keseharian. Para anggota Srikandi menunjukkan aksi nyata dengan berjalan di catwalk mengenakan busana dari Humbang Kriya, berjalan selayaknya model profesional, dibalut dengan kecantikan para model dari Srikandi menambah nilai plus pada pagelaran fashion show bertemakan “Untukmu Ibu” itu.