1
1

AAUI Gelar Acara 4th International Insurance Seminar

–   Untuk yang keempat kali, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menggelar seminar bertaraf internasional dengan tema “Changing Consumer Behavior” pada 26 April 2018 di Ayana MidPlaza Jakarta. Seminar ini merupakan agenda resmi yang rutin diadakan AAUI setiap tahun.
–   Tema ini sengaja diangkat setelah memperhatikan bahwa perkembangan teknologi membuat masyarakat berekspektasi mengenai akses layanan keuangan yang cepat dan praktis. Di sisi lain, perkembangan teknologi ini merupakan peluang untuk melebarkan pasar asuransi, di samping keterbatasan yang juga tidak kalah seriusnya.
–     Mengutip data “Digital in 2017: Southeast Asia” dan ‘We Are Social dan Hootsuite (2017)’, dari sekitar 262 juta populasi di Indonesia, 50 persen di antaranya atau sekitar 132,7 juta jiwa adalah pengguna intemet. Sekitar 106 juta jiwa merupakan pengguna aktif media sosial, serta 92 juta jiwa merupakan pengguna aktif media sosial melalui aplikasi mobile.
–    Ketua Umum AAUI Dadang Sukresna mengatakan bahwa fenomena perkembangan teknologi digital saat ini harus disikapi dengan reaktif oleh pelaku industri asuransi umum. Industri keuangan merupakan salah satu yang sedang mengalami pertumbuhan pesat dengan adanya perkembangan teknologi, setelah media dan hiburan. Oleh karena itu, digitalisasi industri asuransi, yang diindikasikan dengan kemunculan asuransi digital atau insurtech, merupakan keniscayaan.
–    Hal ini memperlihatkan tingginya kebutuhan masyarakat terhadap informasi dan respons real time yang cepat dan tepat, serta keinginan mereka untuk mendapatkan kemudahan akses dan layanan di mana pun dan kapanpun. “Teknologi tidak hanya mengubah perilaku individu dalam melakukan kegiatan sehari-hari, namun juga mengubah perilaku pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya. Melalui kegiatan ini, AAUI berkomitmen teguh untuk terus mendukung program literasi dan inklusi keuangan dari pemerintah dan OJK, serta mendorong para pelaku industri asuransi umum agar lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi, termasuk dalam hal manajemen risiko,” tambahnya.
–   Seminar ini juga dihadiri oleh Direktur Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan IKNB OJK Ahmad Nasrullah yang memberikan keynote-speech sekaligus membuka acara yang diikuti lebih dari 300 eksekutif asuransi dari dalam dan luar negeri ini. Nasrullah mengatakan, menjadi polemik tersendiri di kalangan pemasar produk asuransi dengan adanya agregator. Ini menjadi tantangan bagi regulator untuk menjaga keseimbangan antara dukungan terhadap pasar dan perlindungan konsumen.
–    “Regulasi yang kini tengah diupayakan,” kata Nasrullah. Diharapkan menjadikan pasar bertumbuh cepat dengan tidak menyediakan celah bagi terjadinya penyimpangan di lapangan. “Kami berkomitmen untuk berperan dalam pengembangan kontribusi teknologi dari sisi regulasi,” ungkapnya.
–  Seminar dibagi menjadi dua sesi, pertama membahas mengenai “How Industry Responds to Changing Consumber Behavior” dimoderatori oleh Abitani Taim dari PT Zurich Insurance. Sebagai pembicara Inggit Pramadevi dari The Nielsen Company Indonesia, Han Sangdae Samsung Fire dari Marine Insurance Korea Selatan, dan Asep Iskandar dari OJK.
–    Pada sesi kedua membahas mengenai “How Company Transform its Operations to Responds Changing Consumer Behavior” diisi oleh Bonnie Sulistio dari ReMark Group, Allison Howels dari IAG Firemark Singapore, dan Astrid Suryapranata dari Merger. Sesi terakhir ini dipimpin oleh Gilbert Naibaho dari PT Lippo Insurance sebagai moderator. B. Firman

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post ASEAN Insurance Council Pembentukan Pokja Master Plan Pendidikan Asuransi di ASEAN
Next Post Astra Life Perkenalkan Asuransi Khusus Pegiat Olahraga

Member Login

or