PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengajak 34 wartawan (tulis dan foto) dan influencer (youtuber dan bloger/vloger) berkunjung ke Desa Wisata Bukit Peramun, 9 November 2019, dalam program Kafe BCA on The Road. Desa wisata berbasis alam ini berada di Desa Air Selumar, Kecamatan Sijiuk, Belitung. BCA melalui Bakti BCA telah menjadikan Desa Wisata Bukit Peramun ini sebagai salah satu desa wisata binaan. Secara keseluruhan, bank terbesar ketiga di Indonesia ini memiliki 12 desa wisata binaan.
Menurut Executive Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) BCA Inge Setiawati, potensi pariwisata di Belitung menjadi salah satu daya tarik yang sudah tidak asing lagi. Sudah banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang menjadikan Belitung sebagai salah satu destinasi wisata karena keindahan alam dan kulturnya. “Satu hal lain yang menjadi keunggulan Bukit Peramun yaitu mengaplikasikan teknologi virtual guide untuk lebih memanjakan pengunjungnya dalam berwisata,” katanya saat berbincang dengan wartawan di Desa Wisata Bukit Peramun, 9 November 2019.
Dukungan BCA dilakukan dengan pendampingan dalam penguatan kapasitas dan SDM di Desa Wisata Bukit Peramun. Model pengembangan komunitas lokal yang dilakukan BCA selalu bertumpu pada potensi lokal yang sebelumnya belum maksimal dikembangkan. Inge menjelaskan bahwa kehadiran BCA, melalui program desa binaan, membantu komunitas masyarakat lokal agar mampu mengembangkan potensi lokal tersebut menjadi sumber ekonomi yang menjanjikan kemandirian di masa mendatang. BCA memberikan berbagai pelatihan yang membantu anggota Arsel Community dalam meng-upgrade pemahaman, pengetahuan dan keterampilan, sehingga dapat maksimal dan optimal dalam memberikan pelayanan bagi pengunjung atau wisatawan.
Menurut Ketua Arsel Community Adie Darmawan, kehadiran Bakti BCA dengan program desa wisata binaan, benar-benar membantu dia dan kawan-kawannya. Arsel Community merupakan komunitas yang mewadahi sekitar 40 orang warga sekitar Bukit Peramun, yang bertanggungjawab untuk mengawasi kelestarian di kawasan Bukit Peramun, sekaligus mengelolanya sebagai aset ekonomi.
Menurut pria yang biasa dipanggil Adong, pelatihan yang diberikan BCA membuat attitude, knowledge, dan skill pengurus desa binaan Bukit Peramun semakin bertambah, sehingga mendukung kepercayaan diri mereka ketika melayani para pengunjung. Beragam langkah dan inisiatif dilakukan lakukan dalam rangka mengembangkan potensi wisata di desa ini dengan memfasilitasi beberapa pelatihan seperti layanan prima, standar layanan, creative selling skill, dan golden heart leadership, serta pelatihan lainnya.
Inge Setiawati menegaskan, pembinaan yang dilakukan BCA terhadap desa wisata biasanya memang berbentuk pelatihan soft skill pengelolaan pariwisata, bantuan sarana wisata, infrastruktur pariwisata, hingga instalasi electronic data capture (EDC) untuk pembayaran wisatawan. “Kami dalam memberikan bantuan infrastruktur juga tidak pernah memberikan 100 persen, mereka harus menabung dulu, nanti kami membantu. Ini dilakukan agar mereka memiliki sense of belonging,” paparnya.
BCA juga memastikan bahwa Arsel Community sebaga pengelola dan penanggungjawab Desa Wisata Bukit Peramun, dapat menjaga kelestarian alam dan lingkungan Bukit Peramun. Terlebih lagi desa wisata ini memiliki ikon yakni Tarsius, yang keberadaannya membutuhkan daya dukung lingkungan yang memadai. Keberhasilan memadukan wisata dan pelestarian lingkungan, membuat Desa Wisata Bukit Peramun, meraih penghargaan pada ajang Indonesian Sustainable Tourism Awards (ISTA) 2019, di Jakarta, 26 September 2019. Desa Wisata Bukit Peramun merupakan pemenang Green Gold kategori Pelestarian Lingkungan pada ajang tersebut. S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News