Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti mewisuda 107 lulusan program Strata (S-1) dan Diploma (D3) pada Sidang Terbuka Senat STMA Trisakti Wisuda Angkatan XXIX yang dilakukan secara virtual pada 10 Desember 2020. Para wisudawan secara resmi menyandang gelar akademisnya menurut program dan jurusan yang diambil.
Dalam sambutannya, Ketua STMA Trisakti Antonius Anton Lie, mengatakan bahwa mengacu pada Rencana Strategik STMA Trisakti 2014-2030, tahap konsolidasi diakhiri pada tahun akademik ini dengan beberapa capaian, di antaranya adalah peningkatan pemeringkatan akreditasi program studi, sehingga seluruh program studi yang ada saat ini terakreditasi “B”, atau Baik Sekali.
Anton menambahkan, berdasar ketentuan standar nasional pendidikan tinggi, STMA Trisakti telah memenuhi target terkait rasio dosen dan mahasiswa. Pada 2020 jumlah mahasiswa 614 orang, sebanyak 68 persen dari total jumlah mahasiswa mengikuti Program Studi Sarjana Manajemen, 7 persen Program Studi Asuransi Jiwa Diploma 3, sebanyak 25 persen ikut Program Studi Asuransi Kerugian Diploma 3. Sementara itu standardisasi kurikulum, pada kompetensi inti selama ini telah mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang perasuransian Tahun 2013.
Sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transportasi RI Nomor 141 Tahun 2013, dengan menetapkan level kompetensi mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Dengan terbitnya standar kompetensi nasional Indonesia tentang perasuransian 2019, berdasar Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 23 Tahun 2019, Tim Kurikulum STMA Trisakti sedang melakukan peninjauan terhadap kurikulum yang selama ini diterapkan, dan diharapkan akan selesai tahun akademik 2020/2021.
“Hal-hal yang juga menjadi acuan dalam peninjauan ini adalah imbauan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Bapak Nadiem Makarim, yang menekankan penguatan pada soft skill yang akan membentuk karakter lulusan agar lebih inovatif, kreatif, serta memiliki integritas dan moralitas yang baik, mengacu kepada Program Kampus Merdeka, merdeka belajar yang ditetapkan Kemendikbud,” ungkap Anton.
Pada kesempatan itu, Kepala LLDIKTI Wilayah III Agus Setyo Budi, menyampaikan bahwa Program Kampus Merdeka dirancang untuk mendorong perguruan tinggi agar dapat mendisrupsi diri dan bertransformasi secara lincah, karena kompetensi yang dibutuhkan di masa depan sangat dinamis. “Tujuan pembelajaran saat ini tidak lagi membangun kompetensi yang sudah baku, akan tetapi juga menyiapkan lulusan sarjana yang fleksibel, hingga menjadi problem solver. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, melalui LLDIKTI sangat mendorong perguruan tinggi untuk dapat berkembang sehingga mahasiswa dapat berinteraksi antar program studi, bahkan antar universitas dalam skema hak belajar,” ungkap Agus.
Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawas IKNB I OJK Anggar Budhi Nuraini, saat memberikan sambutan menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 telah mengubah kondisi industri saat ini. Termasuk terjadinya penutupan beberapa perusahaan serta banyaknya pemutusan hubungan kerja dari perusahaan. Oleh karena itu, lulusan tahun 2020 bisa disebut sebagai angkatan harus tahan banting. “Karena sarjana yang lulus di 2020 langsung menghadapi berbagai tantangan, mulai dari menyelesaikan tugas akhir, bimbingan yang dilakukan secara virtual, wisuda secara daring, hingga tantangan dalam mencari pekerjaan,” ujar Anggar.
Sementara itu orasi ilmiah disampaikan oleh Kepala Departemen OJK Institute Agus Sugiarto, dengan tema “Generasi Unggul, Inovatif, dan Berkarakter di Bidang Perasuransian”. Dalam presentasinya, Agus menyampaikan bahwa di bidang digital Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
“Oleh karena itu, untuk mengejar ketinggalan, harus diterapkan beberapa hal di antaranya ekonomi digital. Untuk generasi muda, khususnya para wisudawan, mulai hari ini harus menjadi agent of change, agent of development, agent of innovation, agent of modernization, dan agent of national unity untuk mengubah bangsa ini menjadi lebih baik,” ujar Agus. B. Firman
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News