Media Asuransi, JAKARTA – Lima sektor usaha menjadi pilihan dari PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia yaitu perbankan, pengecer, properti, batu bara, dan perkebunan, seiring dengan mulai meningkatnya aktivitas ekonomi dalam negeri.
Melalui riset bertajuk Indonesia Monthly Strategy – On fast-lane recovery track, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Hariyanto Wijaya, menjelaskan bahwa meningkatnya kegiatan ekonomi sebagai pembukaan kembali ekonomi.
Menurut Google Covid-19 Community Mobility Reports, mobilitas masyarakat ke retail & rekreasi serta sembako & apotek di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur telah berubah lebih tinggi dari level sebelum Covid-19.
|Baca juga: Mirae Sematkan Overweight untuk Sektor Perkebunan Indonesia
“Dari pemeriksaan lapangan, kami menemukan bahwa lalu lintas pengunjung ke mal telah meningkat secara signifikan. PMI manufaktur Indonesia berubah positif di 52,2 untuk bulan September karena permintaan pulih.”
Sementara itu, krisis energi global positif bagi penambang batu bara Indonesia. Lonjakan permintaan yang didorong oleh pemulihan ekonomi, ditambah dengan kekurangan pasokan yang menyebabkan harga energi melonjak ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Indonesia sebagai salah satu eksportir batu bara terbesar di dunia siap diuntungkan dari lonjakan harga batu bara global.
Di pihak lain, momentum pendapatan positif bank mengalami kenaikan. Meskipun pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih ketat di bulan Agustus, pertumbuhan pinjaman di bulan tersebut pulih ke area positif (+0,4% mom, +1,2% yoy) setelah membukukan pertumbuhan negatif mom di bulan Juli.
|Baca juga: MARKET REVIEW: Saham Perbankan Masih Menarik Dikoleksi
Kekuatan tersebut terutama terkonsentrasi pada pinjaman kepada konsumen dan modal kerja. Pendapatan BMRI, BBCA, dan BBNI pada 8 bulan pertama 2021 berada di atas ekspektasi konsensus (masing-masing 75,7%, 68,8%, dan 77,4% terhadap estimasi 2021F). Meskipun pendapatan BBRI 8 bulan pertama 2021 masih di bawah ekspektasi (run-rate 62,0%), Hariyanto melihat peningkatan mom yang signifikan.
“Kami menambahkan bank, yaitu BBRI dan perusahaan perkebunan, yaitu DSNG ke pilihan utama kami sebagai pengganti ANTM dan INCO. Pilihan utama kami condong ke bank, pengecer, properti, pertambangan batu bara, dan perkebunan yang membuka jalan bagi BBNI, BMRI, BBRI, BTPS, MAPA, BSDE, ITMG, dan DSNG.”
Pada tanggal 8 Oktober, Hariyanto menjelaskan bahwa pilihan teratas tersebut dengan bobot yang sama menghasilkan akumulasi pengembalian sebesar 46,6% (vs akumulasi pengembalian IHSG sebesar 1,4%) sejak dimulainya laporan pilihan teratas bulanan Mirae pada Agustus 2019. Oleh karena itu, pilihan utama tersebut mengungguli IHSG sebesar 45,2% .
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News