Media Asuransi, JAKARTA – Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memutus pailit anak usaha PT Indofarma Tbk (INAF) yaitu PT Indofarma Global Medika (IGM), bakal berdampak signifikan terhadap performa keuangan perseroan.
Direktur Utama Indofarma Yeliandriani menjelaskan perseroan memiliki piutang kepada IGM sebesar Rp495,98 miliar yang tercatat pada daftar piutang diakui IGM (dalam PKPU tetap) Putusan Nomor 144/Pdt.SusPKPU/2024/PN Niaga Jkt.Pst.
|Baca juga: Anak Usaha Diputus Pailit, Begini Nasib Indofarma (INAF)
“Jika IGM pailit maka penyelesaian piutang tersebut akan dilakukan sesuai mekanisme kepailitan sebagaimana ditetapkan dalam UU. Selain itu, kepailitan IGM juga menyebabkan perseroan kehilangan penyertaan ke IGM sebesar Rp132,47 miliar,” jelasnya dalam keterbukaan informasi publik dikutip, Jumat, 14 Februari 2025.
Menurutnya, hingga 31 Desember 2024 IGM memiliki kontribusi pendapatan terhadap laporan keuangan konsolidasian perseroan sebesar Rp15,29 miliar dan Rp130,83 miliar untuk aset, serta Rp923,79 miliar untuk liabilitas.
|Baca juga: Indofarma (INAF) Akan Jual Aset untuk Bayar Utang
Dalam keterbukaan informasi sebelumnya, Yeliandriani menjelaskan bahwa keadaan kepailitan IGM akan memberikan dampak secara finansial terhadap perseroan dimana perseroan tidak lagi mendapatkan pembagian keuntungan (dividen) dari IGM yang menyebabkan perseroan akan membukukan kerugian.
Selain itu, perseroan juga tidak lagi menjadi pengendali IGM karena seluruh tindakan kepengurusan IGM akan dilakukan oleh kurator yang ditunjuk dan diangkat oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
