Media Asuransi, JAKARTA – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terus memperkuat langkahnya dalam hilirisasi mineral dengan dimulainya fase injeksi bauksit perdana di Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah.
Fasei ini menandai tahap commissioning proyek tersebut yang merupakan hasil kerja sama antara Antam dan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) bagian dari holding BUMN industri pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID).
|Baca juga: Aneka Tambang (ANTAM) Targetkan Penjualan Tumbuh 12% pada 2024
Direktur Utama Antam Nico Kanter menegaskan SGAR Mempawah akan menjadi pilar utama dalam rantai pasokan industri aluminium nasional. “SGAR Mempawah memainkan peran sentral dalam menciptakan ekosistem industri aluminium yang terintegrasi dari hulu ke hilir, serta memenuhi kebutuhan industri lainnya yang memerlukan alumina berkualitas tinggi,” jelasnya dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 30 September 2024.
|Baca juga: Manajemen Aneka Tambang (ANTM) Buka Suara terkait Kasus Rekayasa Jual Beli 1,1 Ton Emas
Antam akan memasok bijih bauksit dari tambang di Kalimantan Barat sebagai bahan baku utama untuk produk alumina di SGAR Mempawah. Untuk mencapai target produksi 1 juta ton alumina, SGAR membutuhkan sekitar 3,3 juta wet metric ton (wmt) washed bauxite.
“Kami yakin dengan beroperasinya SGAR mempawah, posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri bauksit global akan semakin kuat,” tegas Nico.
Proyek SGAR Mempawah dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) dengan kepemilikan saham sebesar 60% oleh INALUM dan 40% oleh Antam. Proyek ini diproyeksikan akan memulai fase operasi komersial pada semester pertama 2025.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News