Media Asuransi, JAKARTA – Bank Mandiri memberikan pembiayaan kredit investasi sebesar US$1,27 miliar atau sebesar Rp19,24 triliun (Kurs Rp 15.131,27 per USD) kepada PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP).
Pinjaman tersebut yang dirancang untuk kebutuhan refinancing dan memperkuat operasional HBAP sebagai penyedia listrik terstandarisasi global, khususnya dalam mendukung operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel-8 di Desa Tanjung Lalang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatra Selatan.
Kesepakatan antara Bank Mandiri dan HBAP ini dituangkan dalam Perjanjian Fasilitas Kredit yang resmi ditandatangani di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta, pada Senin (30/9). Penandatanganan ini turut dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, beserta jajaran manajemen Bank Mandiri, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail, bersama perwakilan manajemen PTBA, serta Vice President China Huadian Overseas Investment, Zhou Qingke.
|Baca juga: Bali Towerindo (BALI) Raih Pinjaman Tambahan Rp425 Miliar dari Bank Mandiri
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, pihaknya menyambut kolaborasi yang apik antara Bank Mandiri dengan HBAP serta PT Bukit Asam Tbk. Hal ini menjadi wujud sinergi antara BUMN dengan perusahaan swasta bahkan asing. Kerja sama ini menurut Erick, diharapkan dapat mendukung program pemerintah.
“Saya menyambut baik langkah Bank Mandiri bersama Bukit Asam dan kolaborasi serta HBAP, dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Pendanaan ini untuk membuka persaingan yang positif serta membangun supply chain (rantai pasok) sektor industri di Indonesia,” ujar Erick dalam keterangan resmi dikutip, Rabu, 2 Oktober 2024.
Kerja sama ini diharapkan dapat turut berkontribusi besar dalam menunjang kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat, terutama di Provinsi Sumatra Selatan dan sekitarnya.
|Baca juga: Ifishdeco (IFSH) Restrukturisasi Pinjaman dari Bank Mandiri
Saat ini, PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 telah beroperasi secara komersial dengan kapasitas produksi 2x660MW serta menjadi bagian dari Program Nasional Pembangunan Pembangkit Listrik 35.000 MW. PLTU ini juga menjadi salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan teknologi super critical yang efisien dan ramah lingkungan dengan penerapan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) untuk menekan emisi gas buang.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, sebagai bank yang fokus pada bisnis wholesale, Bank Mandiri berkomitmen untuk menjadi mitra keuangan terpercaya bagi seluruh pelaku industri. Kolaborasi ini diharapkan dapat menunjang kebutuhan listrik nasional, sejalan dengan rencana kerja dan pengembangan yang dilakukan oleh PLN.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk Arsal Ismail, berharap, sinergi ini memberikan dukungan untuk keberlanjutan pasokan tenaga listrik dari PLTU Tanjung Lalang dalam sistem kelistrikan wilayah Sumatra, serta meningkatkan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional.
|Baca juga: Aset Tembus Rp2.258 Triliun hingga Kuartal II/2024, Bos Bank Mandiri Bilang Begini!
“Dengan demikian, kerja sama ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Arsal.
Pada kesempatan yang sama, Vice President China Huadian Overseas Investment Zhou Qingke, mengungkapkan bahwa fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Mandiri akan dimanfaatkan untuk pembiayaan kembali pinjaman jangka panjang HBAP serta mendukung kelancaran operasional PLTU Tanjung Lalang.
“Dengan adanya dukungan finansial ini, HBAP diharapkan dapat terus berkontribusi secara signifikan dalam mendukung sistem kelistrikan di Indonesia, serta mencapai visi jangka panjangnya sebagai penyedia listrik yang berstandar internasional,” jelasnya.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News